JATIMNET.COM, Jember – Persid Jember berhasil meraih kemenangan telak 4-0 saat menjamu tamunya, PSIL Lumajang di stadion legendaris mereka, Stadion Notohadinegoro, Kreoangan, Jember, dalam lanjutan Liga 3 Grup J Jawa Timur, Senin sore, 22 November 2021. 

Saling serang sudah mewarnai sejak peluit pertama dibunyikan. Persid mengawali kemenangan dengan gol dari bek tengah mereka, Muhammad Yudha Firdanna di menit ke  20.

Hanya selang dua menit, gelandang Bagas Prasetyo berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0.

Tertinggal 2 poin, PSIL Lumajang berupaya keras mengejar ketertinggalan namun hingga turun minum kedudukan masih 2-0 unggul Persid. 

Memasuki babak kedua, kedua tim sama-sama saling menyerang. Hingga akhirnya di menit ke 82, kapten Persid, Richard Arbed Anderson, berhasil kembali memaksa kiper PSIL, Audi Febrianto, memungut bola dari gawangnya sendiri. 

BACA JUGA: Benahi Lini Belakang, Gresik United Hajar Malang United Dua Gol Tanpa Balas

Tak puas hanya dengan tiga gol, di injury time, gelandang senior Persid, Ajudya Eka Kurniawan, berhasil menambah keunggulan Persid menjadi empat gol tanpa balas. 

Kemenangan Persid dengan skor 4-0 ini seolah menjadi penebus kekecewaan bagi Berni –julukan suporter Persid - atas hasil pertandingan sebelumnya. Pada laga ketiga yang digelar Jumat, 19 November 2021, Persid harus menelan kekalahan 1-0 saat menjamu Banyuwangi Putra di Stadion Notohadinegoro. 

Buntut kekalahan tersebut, sebagian suporter bahkan sempat meneriakkan desakan untuk mengganti ban kapten yang pada musim ini disandang oleh Richard Arbed Anderson.

Mantan kapten Persid Junior di dua musim lalu itu dinilai kurang bisa mengembangkan permainan dalam sejumlah laga awal Persid di musim ini. 

Hal itu tampak ditebus Richard dengan banyak memberikan umpan pada laga hari ini. Permainan putra Ketua KONI Jember Sutikno ini diapresiasi pelatih Persid. 

“Ya itulah sepak bola. Dari hasil kemarin, kita banyak berbenah untuk tim kita khususnya Richard,” kata asisten pelatih Persid Jember Misnadi Rizal usai pertandingan. 

Kemenangan Persid, menurut Misnadi, banyak dikontribusi sektor pemain tengah. “Banyak perubahan terutama di sektor tengah, samping kanan dan kiri. Inilah sepak bola, senantiasa dinamis. Kita berbenah dari laga sebelumnya, karena pemain tengah kita rata-rata sama kualitasnya,” kata Misnadi. 

BACA JUGA: Dualisme Persid dan Pembinaan Usia Dini, PR Berat Untuk Ketua Askab Jember Baru

Dari hasil tersebut, PSIL maupun Persid Jember sama-sama akan lolos dari fase grup. “Kita belum tahu akan juara grup atau runner up. Tetapi kita siapkan untuk fase berikutnya. Sejauh ini tidak ada pemain yang cidera. Kita siapkan untuk pemulihan kebugaran,” kata Misnadi. 

Sementara itu, Pelatih Kepala PSIL Lumajang, Slamet Sampurno, menyebut anak asuhnya sudah berjuang keras meski harus menelan kekalahan empat gol tanpa balas.

“Anak-anak kurang bisa mengontrol emosi. Sehingga ketika ketinggalan dua gol di babak pertama, mereka bermain kurang fokus yang berakibat stamina terkuras sejak di babak pertama,” ujar Slamet. 

PSIL tidak mau larut dalam kekalahan. Sebab, mereka harus fokus untuk pertandingan selanjutnya. “Kita belum tahu lawan di fase berikutnya, yang pasti lawan siapapun, tidak akan kita remehkan,” kata Slamet. 

Pertandingan antara dua klub sepak bola dari daerah yang berbatasan ini berlangsung dengan pengamanan yang relatif ketat. Hal ini tak lepas dari perusakan terhadap bus pemain PSIL Lumajang yang terjadi sehari sebelumnya di Jember. Pelaku perusakan belum diketahui. 

“Berni (organisasi suporter Persid) mengutuk keras aksi vandalisme terhadap bus pemain PSIL. Karena hal itu menodai sportivitas yang kita junjung tinggi,” tutur ketua Berni Jember, Indi Naidha, beberapa jam usai aksi vandalisme tersiar. 

Suasana tegang dari dua suporter klub ini turut mendorong dua bupati, Bupati Jember Hendy Siswanto dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, hadir dan duduk bersebelahan penuh keakraban dalam laga Persid versus PSIL Lumajang di Stadion Notohadinegoro.