Logo

Permintaan Emas Dunia Lesu, Peringkat Ekspor Jatim Turun

Reporter:,Editor:

Jumat, 15 February 2019 06:43 UTC

Permintaan Emas Dunia Lesu, Peringkat Ekspor Jatim Turun

Kapal-kapal pengangkut petikemas. ilustrasi. Foto: Rochman Arief.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Satriyo Wibowo mengatakan peringkat ekspor Jatim secara nasional turun dari peringkat dua menjadi tiga.

Penurunan ini karena nilai ekspor turun dari USD 1,610 miliar pada 2018 menjadi USD 1,53 miliar pada Januari 2019, atau turun sebesar 5,20 persen.“Perhiasan emas dan permata merupakan komoditas ekspor utama di Jatim,” kata Satriyo saat diwawancarai usai jumpa pers di kantornya, Jum’at 15 Februari 2019.

Tapi, sejak tahun 2017 ekspor emas dari Jatim turun sampai 50 persen. Penurunan itu karena permintaan pasar turun, khususnya dari negar-negara Eropa.

BACA JUGA: Pemerintah Fokus Katrol Ekspor Produk Manufaktur

Menurut dia, turunnya permintaan pasar dipengaruhi kondisi keuangan dunia tidak sebagus pada 2016. “Pasar emas atau perhiasan dari Jatim meliputi Swiss, Singapura, Jepang, dan menambah satu negara yaitu Korea,” katanya.

Dari beberapa negera tersebut yang paling banyak mengurangi permintaan adalah Swiss. Sedangkan negara lain, masih fluktuatif atau naik-turun permintaannya.

Satriyo berharap pada 2019, Jatim kembali menduduki peringkat kedua. Ekspor perhiasan emas atau permata bisa lebih meningkat, atau setidaknya mampu mempertahankan nilai ekspornya.

Menurut dia, Jatim mampu mengembangkan komoditas lain untuk mencapai kenaikan ekspor. Misalnya komoditas kimia organik, serta ikan dan udang beserta hasil olahannya.

BACA JUGA: Ekspor Mobil Tumbuh 14 Persen

“Untuk perabot dan barang dari kayu mungkin bisa, tapi kecil kemungkinannya, karena bahan baku terbatas sehingga untuk recovery membutuhkan waktu yang cukup lama,” katanya.

Perlu diketahui, tiga wilayah penyumbang ekspor nasional terbanyak adalah Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.

Satriyo menjelaskan, Jatim dan Kaltim selama ini bergantian menduduki peringkat dua dan tiga. Jadi ketika jumlah ekspor perhiasan emas dari Jatim meningkat, posisinya kembali naik ke peringkat dua.

“Nah, Jatim masih belum bisa mencapai peringkat pertama karena ekspor di Jabar paling banyak. Komoditas utama adalah kendaraan dan pabrik-pabriknya sebagian besar ada di daerah Cikarang Jabar,” katanya.