Jumat, 22 October 2021 09:00 UTC
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin yang memimpin upacara peringatan hari santri, Jumat 22 Oktober 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Cara berbeda dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo, guna memperingati hari santri nasional ke-7 yang jatuh tiap 22 Oktober. Yakni, melalui upacara pengibaran bendera merah putih yang digelar di halaman komplek Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Ketapang, Kota Probolinggo, Jum'at 22 Oktober 2021.
Selain Jajaran Forkopimda, upacara turut diikuti perwakilan para santri dan santriwati, yang berasal dari 20 pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kota Probolinggo. Seperti halnya di peringatan hari santri pada umumnya, dalam peringatan HSN peserta upacara pria memakai kopiah, baju koko dan sarung. Sedangkan bagi yang wanita, memakai busana muslimah.
Mengambil Tema "Santri Siaga Jiwa Raga" pada HSN ke-7, usai melaksanakan upacara pengibaran bendera, sekelompok santri dan santriwati lantas menampilkan keahliannya dalam seni bela diri. Dimana seni bela diri yang ditampilkan, berasal dari Lembaga Pencak Silat Pagar Nusa, merupakan seni bela diri tradisional khas Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: Begini Cara Pemkot Probolinggo Semarakkan Hari Santri Nasional
Mulai dari menghancurkan beton menggunakan tangan kosong, hingga menahan rasa sakit saat tubuh dicambuk, mampu di jalani oleh para santri dan santriwati Pagar Nusa tersebut. Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin yang memimpin upacara peringatan hari santri nasional berpesan, agar semangat para santri, santriwati dalam membangun bangsa dan negara terus berkobar.
Wali Kota Hadi kembali mengingatkan, jika peranan santri sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. "Lewat gerakan resolusi jihad silam, para santri di nusantara langsung tergerak dalam menjaga kedaulatan bangsa. Oleh karenanya, kita harus terus mengingat sejarah itu," katanya.

Penampilan seni kekebalan tubuh Pencak Silat Pagar Nusa yang diperagakan para santri dan santriwati Kota Probolinggo. Foto : Zulkiflie
Hadi berharap, ke depan kemampuan para santri dan santriwati tak hanya pandai dalam ilmu agama, namun pula pandai di bidang ilmu secara umum sehingga nantinya, bisa dicetak sebagai kader yang berguna bagi bangsa dan negara. "Masih di tengah Pandemi Covid-19 ini, kami juga mengapresiasi sikap para santri yang tetap patuh protokol kesehatan dalam melakukan kegiatannya," ujarnya.
"Tentu harapan saya, lewat peran santri dan santriwati ini bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat terkait Prokes," ujar Habib Hadi.
Sekadar informasi, dalam peringatan HSN di halaman Ponpes Riyadlus Sholihin tersebut, turut dipamerkan hasil karya para santri dan santriwati. Seperti hasil karya seni kaligrafi dan sketsa wajah, batik tulis, kemampuan teknik otomotif santri dan lainnya.
Selain itu, Pemkot Probolinggo juga melakukan bakti sosial berupa penyaluran bantuan sembako bagi anak yatim piatu, penyaluran dana hibah jasa listrik rumah ibadah, pemberian penghargaan bagi santri berprestasi dan lainnya. (Inforial)