Logo

Peringatan Hari Ibu di Pengungsian Erupsi Semeru, DP3AK Jatim: Jangan Nikahkan Anak-anak di Usia Muda!

Reporter:,Editor:

Kamis, 30 December 2021 09:40 UTC

Peringatan Hari Ibu di Pengungsian Erupsi Semeru, DP3AK Jatim: Jangan Nikahkan Anak-anak di Usia Muda!

Kepala Dinas DP3AK Provinsi Jatim Dra. Restu Novi Widiani saat menjadi juri sekaligus memberikan layanan dukungan psikososial kepada ibu-ibu peserta lomba memasak, Senin 27 Desember 2021. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya – Rombongan tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur (Jatim) membagi kebahagiaan dengan para ibu yang ada di pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Salah satunya, dengan meninjau langsung lokasi lomba memasak dalam rangka memperingati Hari Ibu yang digelar di SDN Oro Oro Ombo 02, Pronojiwo, Lumajang, Jatim, Senin 27 Desember 2021 lalu.

Ditemui di lokasi, Kepala Dinas DP3AK Provinsi Jatim Dra. Restu Novi Widiani mengatakan jika hal tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menyebut bahwasannya di dalam penanganan bencana tidak hanya BPBD ataupun Dinas Sosial saja yang terlibat, tapi dari OPD lainnya juga bisa ikut berpartisipasi.

Baca Juga: Konsep Hunian Secara Hybrid Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru

“Ini masih bulan ibu ya, Hari Ibu, sehingga momen ini tepat. Kami ingin membuat ibu-ibu bahagia. Kami ingin ibu-ibu pulang dari sini membawa suatu kesan yang berharga, dia bisa lomba di sini, dia bahagia selama lomba terlihat tidak seperti sedih, kesannya pasti dia ingat pada tahun 2021 dia pernah lomba masak di pengungsian,” kata wanita yang akrab disapa Novi itu.

Selain ikut menjadi juri dalam perlombaan tersebut, pihaknya juga sempat memberikan layanan dukungan psikososial berupa sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang menjadi peserta lomba memasak, maupun yang hadir untuk sekadar menjadi penonton.

“Juga ada beberapa pesan yang saya sampaikan seperti stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, hindari bullying, kemudian stop stunting, jangan nikahkan anak-anak di usia muda. Semua itu dalam bentuk game sehingga mereka lebih senang, lebih mudah nyerap dan Alhamdulillah ternyata mereka sudah tahu dasar-dasar ilmu itu,” ia mengungkapkan.

Baca Juga: Tanah Longsor dan Awan Panas Jadi Ancaman Lain dari Erupsi Gunung Semeru

“Juga kita cek bahwa tidak ada remaja putri yang menikah di bawah umur 19 tahun. Jadi kami ingin di Hari Ibu ini mereka menjadi tetap bagaimana tagline-nya ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’, dalam situasi dan kondisi apapun perempuan harus tetap berdaya untuk Indonesia maju,” ia melanjutkan.

Sebagai informasi dalam memperingati Hari Ibu, DP3AK Jatim bersama Tagana (Taruna Siaga Bencana) di bawah Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelar lomba memasak bagi para ibu yang ada di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru. 

Diikuti oleh lebih kurang 50 peserta ibu-ibu yang terbagi dalam 10 tim, mereka diminta untuk mengkreasikan mie instan menjadi masakan yang berbeda dan menggugah selera.