Logo

Percepat Deteksi Covid-19, RSUDCaruban Operasionalkan Laboratorium PCR

Reporter:,Editor:

Selasa, 10 November 2020 09:20 UTC

Percepat Deteksi Covid-19, RSUDCaruban Operasionalkan Laboratorium PCR

TINJAU. Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro (kanan) saat meninjau ruangan di laboratorium PCR RSUD Caruban, Selasa 10 November 2020. FOTO. Nd.Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – RSUD Caruban, Kabupaten Madiun resmi memiliki laboratorium biomolekuler polymerase chain reaction (PCR), Selasa 10 November 2020. Keberadaan fasilitas kesehatan baru itu dinilai mampu mendeteksi penderita Covid-19 dengan lebih cepat. 

Sebab sebelumnya, pemeriksaan spesimen bagi warga yang dinyatakan reaktif  dari hasil rapid test dilakukan di Surabaya. “Tes swab, hasilnya tidak terlalu lama karena kami punya (laboratorium) sendiri di sini,” kata Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro usai meresmikan laboratorium biomolekuler PCR di RSUD Caruban.

Menurutnya, sebelum Pemkab Madiun memiliki laboratorium PCR, pemeriksaan spesimen dilakukan di Surabaya. Untuk mengetahui hasil tes membutuhkan waktu paling cepat selama tiga hari lantaran panjangnya antrean dengan daerah lain. Namun, setelah RSUD Caruban mengoperasionalkan laboratorium PCR maka hasil tes dapat diketahui hanya dalam waktu sehari.

BACA JUGA: Pemerintah Terus Tambah Lab PCR dan Stok Obat Pasien Covid-19

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Caruban drg Farid Aminudin menjelaskan laboratorium PCR yang dimiliki memiliki kemampuan uji 26 sampel specimen setiap hari. Jumlah itu dinilai maksimal dengan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan yang terlibat di laboratorium.

“Kemampuan tenaga lab kami masih kurang. Jumlah petugas analis tinggal 12 sedangkan yang telah mengikuti pelatihan PCR ini ada dua,” ujar dia.

Disinggung tentang pengadaan alat PCR, Farid menyatakan merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pihak rumah sakit setempat hanya melengkapi kekurangannya, seperti penataan ruangan yang sesuai dengan standar operasional laboraotirum PCR.

“Sekat antar ruangan harus rapat dan tidak boleh ada udara keluar,” kata dia sembari menyatakan bahwa sejumlah pemenuhan standar kelengkapan laboratorium itu merupakan rekomendari dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.