Logo

Perbatasan Probolinggo-Lumajang Diguncang Gempa Dua Hari, Lima Rumah Rusak

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 July 2025 03:00 UTC

Perbatasan Probolinggo-Lumajang Diguncang Gempa Dua Hari, Lima Rumah Rusak

‎GEMPA. Petugas BPBD meninjau rumah terdampak gempa di Kecamatan Tiris, Jumat, 18 Juli 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Wilayah perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang diguncang serangkaian gempa bumi yang terjadi secara beruntun sejak Kamis hingga Jumat pagi, 17-18 Juli 2025.

‎Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, tercatat sebanyak 41 kali gempa bumi terjadi dalam rentang waktu tersebut, dengan magnitudo berkisar antara 1,9 hingga 3,3.

‎Seluruh gempa berpusat di sekitar kawasan Gunung Lemongan, Kecamatan Tiris, dengan kedalaman 16 hingga 17 kilometer.

RETAK. Petugas BPBD Kab. Probolinggo melihat dinding warga Kecamatan Tiris yang retak akibat gempa selama dua hari, Jumat, 18 Juli 2025. Foto: Zulafif

‎Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, rangkaian gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga.

‎Beberapa rumah mengalami retakan pada dinding, sementara lainnya mengalami kerusakan lebih parah berupa tembok yang roboh di salah satu sisi bangunan.

BACA: Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Timur Laut Tuban, Warga Pesisir Tak Rasakan Getaran

‎Warga di Kecamatan Tiris, khususnya di Desa Segaran, dilaporkan sempat panik akibat gempa yang terus terjadi dalam dua hari terakhir.

‎Kepala Desa Segaran, Budi Utomo, menyampaikan bahwa gempa pertama dirasakan Kamis malam, disusul gempa yang lebih kuat pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dengan magnitudo 3,3.

‎“Kami telah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Forkopimca untuk penanganan awal. Saat ini masih dilakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak,” ujar Budi.

‎Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarif menjelaskan bahwa hingga Jumat siang, sedikitnya lima rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa.

‎“Sebagian besar rumah hanya mengalami keretakan ringan. Namun ada pula yang mengalami kerusakan sedang hingga berat pada bagian tembok. Kami masih menunggu laporan tambahan dari desa-desa lainnya,” kata Oemar.

‎Untuk percepatan penanganan, BPBD bersama personel gabungan dari TNI, Polri, dan unsur Forkopimca Tiris telah diterjunkan ke lokasi guna melakukan pendataan dan asesmen cepat terhadap kerusakan bangunan dan potensi dampak lanjutan.

BACA: BPBD Jatim Diminta jadi Institusi Literasi Kebencanaan

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Warga yang rumahnya dinilai tidak aman disarankan sementara waktu menempati lokasi yang lebih aman.

‎“BPBD juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan aktivitas seismik di sekitar Gunung Lemongan dan wilayah sekitarnya. Kami mengimbau warga tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan,” kata Oemar.

‎Sementara kerusakan sejumlah rumah tersebut ditemukan di beberapa wilayah di Kecamatan Tiris, antara lain menimpa rumah milik Awi di Dusun Cora Kenik, Desa Segaran; rumah milik Fathor di Dusun Tancak, Desa Ranuagung; rumah milik Umi di Dusun Tancak, Desa Ranuagung; rumah milik Winda di Desa Ranugedang; dan satu rumah warga di Desa/Kecamatan Tiris.‎