Jumat, 07 October 2022 08:20 UTC

PELATIHAN. Salah seorang perajin batik di Kota Probolinggo diajari cara pembuatan dompet berbahan kain batik, Jumat, 7 Oktober 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebanyak 20 perajin batik di Kota Probolinggo diberikan pelatihan cara membuat dompet dari kain batik. Pelatihan tersebut difasilitasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP).
Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan selain bertujuan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan keterampilan, pelatihan tersebut juga sebagai upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Fitri menyampaikan pelatihan difokuskan dalam bentuk dompet, pouch, atau wristlet yang bisa dipakai perempuan dan laki-laki. Pelatihan dilaksanakan sampai Rabu, 12 Oktober 2022.
BACA JUGA: 30 Perajin Batik di Kota Probolinggo Dilatih Batik Pewarnaan Alam
Menurutnya, beberapa tahun belakangan karya kerajinan telah mendominasi beberapa pusat pembelanjaan online dan offline.
“Sudah banyak para peminat dan penikmat karya seni jahit ini menjadi trend setter dalam beberapa event, seperti incraft, fashion week di berbagai kota, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Fitri menambahkan kain batik tak hanya cantik dalam bentuk kain. Namun, juga terlihat istimewa bila dibuat dalam bentuk tas, dompet, sepatu, dan lainnya.
”Selain tampak elegan, nilai ekonomis kain batik dalam bentuk turunan pun lebih tinggi. Sehingga bisa lebih bermanfaat ganda bagi perajin kain batik,” katanya.
BACA JUGA: Pameran Batik UMKM di One East Penthouse & Residence, Ini Kata Walkot Eri Cahyadi
Dengan meningkatkan keterampilan menjahit, Fitri berharap para perajin kain batik bisa lebih mempunyai nilai jual ekonomis lebih tinggi, bisa meningkatkan perekonomian baik pribadi maupun di lingkungan sekitarnya.
Salah seorang peserta pelatihan, Trinil Budi Lestari, sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. “Kami sangat membutuhkan pelatihan ini, salah satunya untuk meningkatkan kinerja pembuatan batik dengan turunannya,” katanya.
Warga asal Kelurahan Sukabumi itu mengaku telah mengikuti pelatihan mulai dari pelatihan dasar hingga pelatihan membuat dompet. Ia berharap pemerintah juga dapat memberikan pelatihan batik prada emas karena hasilnya lebih halus dari pada batik biasa.
