Senin, 25 July 2022 12:20 UTC
Pelatihan. Sejumlah pengrajin batik saat mengikuti proses pelatihan. Foto : Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sebanyak 30 perajin batik di Kota Probolinggo, mengikuti pelatihan Batik Pewarnaan Alam tahun 2022 yang digelar, mulai Senin 25 Juli hingga Jumat 29 Juli 2022 mendatang.
Pelatihan yang diadakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), bertujuan meningkatkan daya saing produk kerajinan batik di Kota Probolinggo.
Kepada DKUPP Fitriawati mengatakan, pelatihan tersebut menghadirkan pengrajin batik dari Chariesma Batik Sejahtera, Jombang yang dikenal telah memproduksi berbagai batik warna alam.
Nantinya, peserta pelatihan bakal diajari tentang cara membuat batik dengan bahan pewarna alam yang berkualitas dan berstandar. “Peserta dapat memproduksi produk berbasis kain tradisional, dengan pewarna alami yang berkualitas dan berstandar. Serta mendorong perkembangan industri kreatif, di Kota Probolinggo sebagai basis penguatan," kata Fitri.
Baca Juga: Omzet Perajin Anyaman Tali Plastik di Probolinggo Menurun selama PPKM
Fitri mengungkapkan, adanya pelatihan sejalan dengan rencana Pemkot yang sedang membangun Griya Batik Kota Probolinggo. “Pemerintah tengah menyiapkan Griya Batik Probolinggo, dimana sekarang sedang proses pembangunannya, jadi harapannya nanti, Griya Batik bakal memfasilitasi hasil pelatihan ini, kemudian mereka akan menjadi sentra baru di sana,” ujarnya.
Fitriawati juga berpesan, agar peserta pelatihan dapat memaksimalkan kreatifitasnya, sehingga bisa muncul kerajinan batik khas Kota Probolinggo. "Semua bisa belajar, bagaimana pewarnaan alam batik, syukur-syukur nanti di Kota Probolinggo kita bisa menciptakan batik alam khusus, ciri khas Kota Probolinggo,” katanya.
Sekadar informasi, materi pelatihan tersebut, disampaikan narasumber Nurcholis Ekoleksono diantaranya tentang jenis pewarna alam, pembuatan pewarna alam, cara mewarnai serta cara mengunci warna pada kain batik. Salah satu peserta pelatihan, Rina menyampaikan, adanya pelatihan membuatnya bisa menambah ilmu dalam teknis pewarnaan kain batik.
“Karena teknik mencolet itu, kan bisa sampai minimal tujuh kali baru muncul warnanya, ini dengan kehadiran narasumber dari luar kota ini diharapkan ada teknik yang lebih praktis lagi,” terang Rina merupakan pemilik UKM Griya Batik Zahra.