Sabtu, 23 October 2021 05:00 UTC
Innani, owner UD Dewa Akar Jati menunjukan kerajinan akar kayu jati yang di ekspor ke luar negeri. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Ekspor produk kerajinan ke luar negeri mulai kembali menggeliat seiring melandainya tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selama PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), ekspor kerajinan ke luar negeri sempat pasang surut karena adanya pembatasan di sejumlah Negara tujuan.
“Hari ini saya mengirim kerajinan ke Prancis melalui Bali. Ini sudah langganan, cuma sempat terhenti saat PPKM. Jumlahnya sedikit kalau diuangkan sekitar Rp. 41 juta,” kata Inanni, Owner UD Akar Dewa Jati, di Dusun Desa Karanganyar, Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Menurut Innani, ada penurunan ekspor barang ke luar negeri selama pandemi. Selain karena adanya aturan-aturan ekspor barang di negara tujuan, banyak bayer tak bisa datang ke Indonesia karena pemerintah menerapkan PPKM.
Baca Juga: Vaksin Santri, Wapres KH. Ma'ruf Amin Apresiasi Kerjasama Ponpes Sukorejo dan Pemkab Situbondo
“Kalau penurunan pengiriman barang ke luar negeri itu sudah pasti selama pandemi. Biasanya, kami bisa ekspor dua kali setahun, namun sejak pandemi hanya sekali pengiriman dengan jumlah terbatas. Untuk pengiriman barang ke Prancis memang sudah langganan setiap enam bulan sekali,” ujarnya.
Innani mengaku usahanya sangat terbantu adanya marketplace. Dirinya memanfaatkan sejumlah platform marketplace sehingga masih tetap bisa bertransaksi jual beli selama pandemi. Ada beberapa pelanggaran baru dari Malaysia, Singapura dan Filipina. Mereka mengenal produk kerajinan kami melalui marketplace.
“Hampir setiap hari ini pengiriman barang baik di dalam negeri maupun ke luar negeri meski jumlahnya terbatas, seperti ke Malaysia, Singapura dan Filipina. Usaha kami terbantu sekali adanya marketplace,” tuturnya.
Baca Juga: Kiat Pemkab Situbondo Tekan Angka Pengangguran akibat Pandemi Covid-19
Baru-baru ini, lanjut Innani, ada buyer dari Amerika datang memesan barang berupa kerajinan erosi, yaitu jenis kerajinan alami dan abstrak. Konon, pemesanan barang itu untuk di pasarkan pada acara pameran.
“Itu juga tahu usaha kerajinan kami dari marketplace. Alhamdulillah, tetap jalan usaha kami meski di masa pandemi. Yang penting usaha jalan dan pekerja tidak dirumahkan,” terangnya.
Perlu diketahui, UD Akar Dewa Jati termasuk pelaku UMKM yang tetap eksis mengekspor kerajinan ke luar negeri selama pandemi. Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jatim menetapkan UD Akar Dewa Jati sebagai juara 1 wirausaha orientasi eskpor 2021.