Logo

Penyebab Dugaan Keracunan MBG di Lamongan Belum Terungkap

,

Kamis, 25 September 2025 03:30 UTC

Penyebab Dugaan Keracunan MBG di Lamongan Belum Terungkap

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Foto: Zuditya Saputra.

JATIMNET.COM, Lamongan – Dugaan keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi perhatian publik.

Sebelum menimpa lima siswa SMKN Palang, Kabupaten Tuban, insiden itu lebih dulu dialami belasan siswa SMAN 2 Lamongan pada Rabu, 17 September 2025.

Hanya saja, sepekanpasca insiden itu, hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan di Lamongan kelum beluar.

Padahal, sampel makanan program MBG yang dibagikan ke siswa SMAN 2 Lamongan telah dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK).

BACA: Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Diduga Keracunan MBG

Saat dikonfirmasi, Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Leman menyampaikan bahwa penyampaian informasi tentang hasil uji laboratorium sampel makanan dari BLKK bukan wewenangnya.

"Itu bukan wewenang kami. Memang yang ngecek itu Dinas Kesehatan, tapi itu nanti turunnya (hasil uji lab) kan ke kepala Dinas," kata Leman, Kamis, 25 September 2025.

"Kan belum, sampai sekarang belum tahu hasil itu (belum keluar hasilnya), yang penting kita memiliki kewajiban mengirim sampel tersebut untuk di uji, dan sudah terkirim sejak satu hari setelah kejadian," lanjutnya.

 BACA: Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri di Banyuwangi Dibawa ke Rumah Sakit

Terkait ada tidaknya kendala dalam proses uji laboratorium yang tak kunjung diketahui hasilnya,  Leman mengklaim bahwa hal itu merupakan wewenangnya. Padahal, ia merupakan humas di Dinas Kesehatan Lamongan.

"Kurang tahu, karena itu bukan di ranah saya. Jadi, yang punya program itu bidang P2 (Pengendalian dan Pencegahan," katanya.

"Kurang tahu, lha wong saya kan bukan orang kesehatan. Jadi, hasilnya bagaimana saya juga nggak tahu. Terkait proses dalam laboratorium itu sistemnya bagaimana membutuhkan waktu berapa lama itu saya juga tidak tahu," imbuhnya.

Terkait kehumasan di Dinas Kesehatan Lamongan, Leman menyampaikan bahwa setiap program atau kejadian lainnya tidak termasuk bagian dari humas. "Tidak include," kata Leman.