Logo

Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri di Banyuwangi Dibawa ke Rumah Sakit

,

Selasa, 05 August 2025 04:20 UTC

Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri di Banyuwangi Dibawa ke Rumah Sakit

Ilustrasi keracunan. Dok: Jatimnet

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Sebanyak 72 santri di salah satu ponpes di Kelurahan Kertosari, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, mendadak keracunan hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Blambangan.

“Benar, ada 72 santri mendadak keracunan. Alhamdulillah saat ini tinggal 18 santri yang masih mendapat perawatan di RSUD,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, Selasa, 5 Agustus 2025.

Menurut Amir, berdasarkan surveilans awal dan pengamatan gejala oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi, dugaan penyebab ialah keracunan makanan akibat kontaminasi biologis dari bakteri salmonella, e. coli, shigella, atau staphylococcus aureus.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyimpanan makanan yang tidak higienis, bahan baku tercemar, proses pengolahan yang tidak memenuhi standar sanitasi, hingga peralatan masak dan tangan petugas yang tidak bersih.

"Untuk itu, selain adanya edukasi pengelolaan dapur ponpes yang higienis serta sanitasi pangan yang baik, Dinkes Banyuwangi dalam kasus ini mendistribusikan oralit, obat, dan vitamin untuk pemulihan santri," kata Amir.

BACA: Waspadai Bakteri Salmonella Bersarang di Lap Dapur

Termasuk terus memantau kondisi santri yang dirawat dengan cara ⁠koordinasi dengan perawatan bagi pasien dengan gejala sedang sampai berat, sampai melakukan monitoring santri lain yang berpotensi menunjukkan gejala lanjutan.

“Ini akan dilanjutkan untuk penyelidikan epidemiologi lanjutan oleh Tim Surveilans dari Dinkes dan Labkesda,” kata Amir. 

Adapun penyelidikan lanjutan tersebut berupa wawancara kepada pihak terkait untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan terakhir yang dikonsumsi, penelusuran waktu gejala muncul dan penentuan attack rate, pengambilan sampel dan pemeriksaan oleh tim Labkesda dan tim Kesehatan Lingkungan, pengambilan sampel dan pemeriksaan makanan tersisa, seperti sumber air minum, usap peralatan masak dan tangan petugas dapur. Kemudian sampel feses pasien atau rectal swab

“Untuk mencegah kejadian ini, kami mengimbau untuk terus menjaga kebersihan dapur dan pengelolaan bahan pangan yang baik,” kata Amir. 

Demi menjamin kesehatan para santri, Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya mendorong dapur pondok pesantren (ponpes) di Bumi Blambangan dikelola secara higienis.

BACA: Belasan Pelajar di Gresik Keracunan Diduga Usai Konsumsi Pentol Bakso

Mengelola dapur secara higienis bertujuan untuk menjaga kesehatan konsumen, meningkatkan kualitas dan kesegaran makanan, serta menciptakan lingkungan dapur yang lebih menyenangkan dan efisien. Kebersihan dapur juga mencegah penyebaran kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. 

Dalam mendorong pengelolaan dapur secara higienis dengan sanitasi pangan yang baik, Dinkes Banyuwangi melakukan edukasi terhadap pengasuh ponpes, santri, dan pengelola dapur ponpes.

 Adapun materi yang diberikan, di antaranya cuci tangan pakai sabun sebelum memasak ataupun makan, menjaga kebersihan dan sanitasi dapur setelah memasak, memastikan barang dapur dicuci dengan sabun cuci setelah dipakai, termasuk bagaimana menyimpan dan mengetahui bahan yang higienis dan baik.

“Ini kami juga siapkan Surat Edaran (SE) untuk memastikan keamanan, higienitas dan sanitasi pangan di ponpes, boarding school, lembaga pendidikan yang berasrama hingga sekolah rakyat,” katanya.