Logo

Pensiunan BUMN Sulap Koran Bekas Jadi Ornamen Jutaan Rupiah

Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 December 2019 23:59 UTC

Pensiunan BUMN Sulap Koran Bekas Jadi Ornamen Jutaan Rupiah

LIMBAH KORAN. Amaluddin Ahmad menunjukkan duplikat karyanya yang terjual ke Australia saat pameran di Sebuah Mall di Gresik

JATIMNET.COM, Gresik - Koran bekas atau limbah koran yang biasanya dibiarkan berserakan didalam rumah, ditangan Amaluddin Ahmad (59) warga Gresik bisa dipakai ajang berkarya menjadikan sebuah kerajinan yang menarik.

Bahkan karyanya ini memiliki nilai jual tinggi dan menjadi hiasan spektakuler, menjadi beraneka ragam kerajinan. Seperti miniatur mobil, robot hingga bangunan monumental.

Dirumahnya Perumahan Bukit Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik, bapak tiga anak ini memiliki kreasi yang diaplikasikan sebagai karya berdaya jual tinggi. 

Dari tangan kreatifnya, pensiunan BUMN dibantu istri tercintanya, Erma Suryani mampu membuat kerajinan dari limbah koran bekas menjadi kerajinan mempunyai nilai jual mencapai jutaan rupiah.

BACA JUGA: Kerajinan Jatim Masuk Pasar Prancis

"Awalnya saya iseng saja membuat kerajinan itu saat istirahat ketika masih di pabrik dulu (2016). Hingga setahun kemudian (2017) saya pensiun," kata Amaluddin saat ditemui, Sabtu 14 Desember 2019.

Mempunyai keahlihan yang dimilikinya, dia memberanikan diri membuat kerajinan dari koran bekas, pertama kali kerajinan nya laku ratusan ribu rupiah berbentuk replika SPBU.

"Sejak itu saya bikin replika sepeda motor dan juga mobil. Dua tahun terakhir banyak pesanan bangunan monumental," ujar Amal panggilan akrabnya.

Amal sendiri mengaku, kalau dirinya sering mengikuti kegiatan pameran di Gresik maupun luar kota. Bahkan, di bulan Mei 2019 lalu, hasil karyanya juga mampu memikat seorang prajurit TNI Angkatan Laut Australia.

BACA JUGA: Furnitur dan Kerajinan Jadi Industri Prioritas Nasional

"Namanya Christoper James Whittaker salah satu perwira di kapal induk L02 minta buatkan ornamen kapal sepanjang 70 cm. Selama 20 hari jadi, dibeli lima juta rupiah," katanya.

Dari situ, ornamen hasil karya kapal layarnya dengan menggunakan limbah koran bekas itu mampu menembus pasar jualnya ke negara Prancis. Saat ini, Amal yang membuat kerajinan keluarganya masih menerima pesanan dari lokal berupa damar kurung, gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro Negoro.

"Terakhir membuat pesanan ornamen Kelenteng yang ada di Gresik. Setiap bulan pasti ada yang pesan. Apalagi dekarang bisa ditawarkan lewat online," paparnya.

Bersama anak dan Istrinya, Ia sering mengikuti pameran seni, karyanya kemudian menyebar ke berbagai wilayah hingga luar Jawa, Sumatra, Bali dan Kalimantan.

BACA JUGA: Optimalkan Pasar Kerajinan di Eropa, Pemprov Gandeng Ithemba

Cara membuatnya pun cukup mudah, koran bekas dilinting menyerupai lidi yang menggunakan lem kayu sebagai perekatnya, kemudian dibentuk sesuai keinginan.

Karya ornamen miliknya dibandrol mulai 250 ribu rupiah hingga 10 juta rupiah bahkan bisa lebih tinggi, "Untuk harga disesuaikan dengan tingkat kesulitan," tukasnya.

Dirinya pun kini merombak sebagian ruang rumahnya menjadi outlet tempat karyanya disimpan dan dijual tentunya, Nizar Craft begitu Ia menamainya.