Sabtu, 20 February 2021 11:00 UTC
Ilustrasi konstruksi. Ilustrator: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk mencatatkan konsumsi semen sepanjang 2020 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Konsumsi pasar semen domestik tercermin pada penurunan volume penjualan semen dan terak PT SBI. Tahun 2020 hanya berhasil menjual 10,5 juta ton. Lebih rendah 11,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 11,9 juta ton.
Penurunan itu sejalan dengan konsumsi semen domestik. Tahun 2020 konsumsi hanya sebesar 62,7 juta ton, turun 10,4 persen dibanding 2019 yang berhasil mencatatkan konsumsi 70 juta ton.
Namun demikian, pasar ekspor mengalami pertumbuhan penjualan dari 502 ribu ton pada tahun 2019 menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020. Ada kenaikan sebesar 198,1 persen.
BACA JUGA: Penjualan Semen dan Terak SBI Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton sebesar 41,8 persen. Dari 1,5 juta meter kubik pada tahun 2019 menjadi 874 ribu meter kubik pada tahun 2020. Sementara itu, sektor bisnis agregat turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2 persen.
Penurunan volume ini berdampak pada penurunan pendapatan dari Rp11,1 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp10,1 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 8,6 persen.
Laba kotor naik dari Rp2,9 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp3 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 3,4 persen. EBITDA naik dari Rp1,8 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 39,5 persen. EBITDA singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization. EBITDA adalah pendapatan perusahaan sebelum terkena bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
BACA JUGA: Pandemi, SBI Mencatat di Semester Pertama Kinerja Menunjukan Tren Positif
Presiden Direktur PT SBI, Aulia Mulki Oemar, mengatakan dampak pandemi harus lebih mampu dimitigasi pada tahun 2021. "Kita sudah dapat banyak pembelajaran sepanjang tahun 2020. Kini saatnya sektor industri bangkit dengan strategi-strategi baru," ujar Aulia dalam siaran pers tertulis, Sabtu, 20 Februari 2021.
Pihaknya optimis dengan dimulainya vaksinasi Covid akan menjadi salah satu fundamental optimisme untuk pemulihan perekonomian di Indonesia.
“Untuk mendukung upaya-upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah, bersama SIG kami menetapkan fokus untuk mengembangkan nilai tambah dan menghadirkan solusi-solusi inovatif baru," katanya.