Senin, 10 December 2018 23:02 UTC
Gubernur Jawa Timur Soekarwo. FOTO: Nani Mashhita
JATIMNET.COM, Surabaya – Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdus Salam menilai pernyataan Gubernur Jawa Timur dalam pidato pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto memiliki pesan politik yang tinggi.
Sebab di dalam pidato itu termuat ajakan untuk mau menerima kekalahan dalam perebutan kursi kepala daerah. Meski bersifat normatif, pernyataan ini memunculkan dugaan bahwa mantan Sekdaprov Jatim itu tengah menegur Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.
“Bisa saja ada pesan tersirat yang ingin disampaikan Pakde Karwo (sapaan Soekarwo) kepada Gus Ipul (sapaan Saifullah Yusuf) melalui pelantikan ini. Bahwa perkara menang kalah adalah hal biasa di dalam pilkada,” katanya dikonfirmasi via ponselnya, Senin 10 Desember 2018.
Satire ini lantaran Pakde Karwo merasa kesulitan untuk menemui Gus Ipul pasca Pilgub Jatim 2018. Saat Pilgub, Soekarwo mendapat mandat dari Partai Demokrat Jatim untuk mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Sedangkan Gus Ipul diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berpasangan dengan Puti Guntur, yang sangat berharap disokong Soekarwo.
Peneliti senior Surabaya Survey Center ((SC) itu mengatakan menang kalah dalam pilkada belum menginternalisasi di dalam diri masing-masing calon kepala daerah. Hal ini menyebabkan terjadinya politik yang tidak saling menghormati serta menghalalkan segala cara.
Sehingga ketika salah satu peserta kalah, merasa kehormatannya hilang. Apalagi ketika pilkada hanya diikuti dua kontestan, yang rawan meninggalkan dendam. Begitu juga dengan rekonsiliasinya membutuhkan waktu lebih lama, dibanding dengan pilkada yang diikuti banyak calon.
“Saya kira apa yang disampaikan Pakde Karwo itu sangat baik. Apa salahnya kembali menyapa Pakde Karwo ataupun Khofifah?”pungkas dosen Ilmu Komunikasi Politik FISIB UTM itu.
Diberitakan dalam Pilgub 2018 lalu Gus Ipul sempat berganti pasangan. Semula Gus Ipul dipasangkan dengan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), kemudian dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarnoputri. Sementara pasangan Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, yang diusung Partai Demokrat akan dilantik 12 Februari 2019.
Soekarwo dalam pidato pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari dan Ahmad Rizal Zakariyah, Senin 10 Desember 2018 memberi pernyataan bergaya satire. Yakni mengajak seluruh pihak meninggalkan persaingan pilkada untuk membangun daerah.
“Pro dan kontra itu sudah selesai di pelantikan. Kalau ada yang tidak terima, berarti tidak menerima takdir,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya 10 Desember 2018 pagi.