Selasa, 20 August 2019 08:57 UTC
Foto: Ilustrasi/Halodoc.
JATIMNET.COM, Jakarta – Peneliti menunjukkan bahwa dukungan psikologis jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk pasien radang usus pada masa kanak-kanak.
"Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan radang usus dan orang tua mereka membutuhkan dukungan psikologis dan tindak lanjut yang lebih lama," tutur Agnieszka Butwicka, penulis penelitian ini yang dilansir dari Daily Mail.
"Bantuan khusus dapat diberikan kepada anak-anak yang sakit pada usia muda dan anak-anak dari orang tua yang memiliki masalah kesehatan mental," lanjutnya.
Risiko itu sangat tinggi untuk anak-anak yang didiagnosis dengan radang usus sebelum usia enam tahun dan untuk anak-anak dari orang tua dengan gangguan kejiwaan.
BACA JUGA: Obat Kanker Usus Tak Dijamin BPJS Kesehatan
Radang usus merupakan gangguan yang menyebabkan sistem pencernaan meradang. Tidak hanya lambung, sistem pencernaan ini juga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, dan usus besar.
Menurut sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak yang menderita radang usus ini berisiko tinggi terkena masalah kesehatan mental.
Peneliti di Swedia mengklaim ada risiko gangguan kesehatan mental 1,6 kali lebih tinggi di antara anak-anak penderita Inflammatory Bowel Disease (IBD).
Jenis radang usus paling umum adalah penyakit crohn dan kolitis ulserativa.
BACA JUGA: Yoghurt Membantu Pria Menghindari Kanker Usus
Para ilmuwan sudah tahu bahwa orang dewasa dengan radang usus menghadapi peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Tetapi studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association's Pediatrics meneliti penyakit ini pada anak seperti dilansir Suara.com, Selasa 20 Agustus 2019.
Para peneliti di Karolinska Institute menyimpulkan radang usus pada anak secara keseluruhan dikaitkan dengan morbiditas psikiatrik.
Risiko akan lebih tinggi diterapkan pada sejumlah kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, gangguan kepribadian, ADHD, dan gangguan spektrum autisme.