Jumat, 15 February 2019 16:35 UTC
Peningkatan dan modernisasi jaringan XL meningkatkan jumlah pelanggan sekaligus pendapatan perusahaan. Foto: IST
JATIMNET.COM, Jakarta – PT XL Axiata (XL Axiata) Tbk menutup tahun 2018 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 23 triliun atau naik 0,4 persen dibanding capaian tahun 2017. Pertumbuhan tersebut didorong pendapatan dari layanan data yang meningkat 13 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya (YoY).
Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80 persen sepanjang tahun 2018, atau naik 69 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Sepanjang tahun 2018 merupakan periode yang berat bagi industri telekomunikasi. Kami harus menghadapi penerapan registrasi kartu SIM prabayar dan persaingan harga yang ketat,” kata CEO & Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan resminya, Jumat 15 Februari 2019.
Tahun ini XL Axiata akan terus berinvestasi melakukan peningkatan pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, memperluas kapasitas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan data.
BACA JUGA: Madura Kuasai Market Share XL Di Jawa Timur
Hingga akhir tahun 2018, jaringan 4G Axiata telah melayani sekitar 400 kota/kabupaten dengan hampir 30 ribu BTS 4G. Sementara itu, jaringan 3G ditopang lebih dari 51 ribu BTS. Jumlah total BTS milik XL Axiata saat ini mencapai 118 ribu BTS.
Seiring dengan perluasan jaringan, XL Axiata juga telah meningkatkan kualitas jaringan dengan menerapkan beberapa teknologi inovatif sepanjang 2018.
“Sebagai pemimpin dalam inovasi data, kami telah melakukan uji coba teknologi 5G dan WiGig pertama di Kota Tua, Jakarta,” tegas Dian.
Saat ini XL Axiata memiliki total 54,9 juta pelanggan, dengan 43,9 juta atau 80 persen di antaranya sudah menggunakan smartphone. Jumlah ini meningkat 15 persen dari periode yang sama tahun lalu. Adapun pelanggan XL Axiata yang aktif menggunakan layanan data saat ini juga telah mencapai 82 persen dari total pelanggan.
BACA JUGA: Pendapatan XL Capai Rp16,9 Triliun Di Kuartal Ketiga
Total lalu lintas di seluruh jaringan XL Axiata pada tahun 2018 naik 76 persen (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
XL Axiata mencatat kerugian sebesar Rp 3,3 triliun yang disebabkan beban biaya penyusutan yang dipercepat. XL Axiata mencatat rugi bersih sebesar Rp 9 miliar setelah dinormalisasi pada akhir tahun 2018.
“Beban penyusutan adalah biaya yang dipercepat di kuartal 4 tahun 2018, sehubungan pengurangan jaringan 2G yang telah dimatikan, dibongkar dan usang atau tidak digunakan,” kata Dian.
Selama Tahun 2018, XL Axiata telah melakukan pembayaran kembali pinjaman bank sebesar Rp 1,65 triliun, pinjaman 350 juta dolar AS, dan sukuk Rp 1,298 miliar melalui kombinasi refinancing dan dana internal. Hingga 31 Desember 2018, XL Axiata telah melunasi seluruh pinjaman dalam bentuk dolar.