Logo

Pendaki Bangkalan Jatuh di Semeru Abaikan Imbauan PVMBG

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 July 2019 14:37 UTC

Pendaki Bangkalan Jatuh di Semeru Abaikan Imbauan PVMBG

PROSES EVAKUASI: Pendaki asal Bangkalan, Madura, saat dievakuasi ke Pos Ranupani, Desa Ranupani Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Senin 29 Juli 2019. Foto: Ist.

JATIMNET.COM, Lumajang - Kepala Kepolisian Resor Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sabhan mengatakan korban kecelakaan pendakian di kawasan Cemara Tunggal Gunung Semeru telah melanggar imbauan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) terkait batas pendakian.

Galuh Cahya Rabani, pendaki asal Bangkalan terjatuh di jalur antara Arcapada dan puncak Mahameru, Minggu 28 Juli 2019 dalam perjalanan turun.

“Pihak PVMBG telah mengeluarkan jarak aman dari pendakian yakni sejauh dua kilometer dari bibir kawah Gunung Semeru," kata Arsal, Selasa 30 Juli 2019.

Seharusnya, kata Arsal, para pendaki sudah sangat memahami imbauan ini. Pihak keluarga juga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan serta mengobati korban dengan biaya pribadi.

BACA JUGA: Pendaki Asal Bangkalan Terjatuh di Kawasan Cemara Tunggal Semeru

"Ini adalah alarm untuk pendaki lain yang ingin menaklukkan Gunung Semeru agar lebih berhati hati,” ungkap Arsal.

Sementara itu, Kapolsek Senduro, AKP Joko Wintoro mengatakan bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama.

“Titik aman pendakian adalah sampai Pos Kalimati. Sudah banyak pendaki yang terjatuh bahkan hilang di Gunung Semeru. Saya berharap semoga ini adalah kejadian yang terakhir yang hampir menyebabkan nyawa pendaki hilang,” tutup Joko.

Kronologi kejadian itu bermula pada Sabtu 27 Juli 2019 ketika korban bersama empat orang rekannya berangkat dari Ranu Pani sekitar pukul 09.40 WIB  menuju ke puncak Gunung Semeru.

BACA JUGA: Evakuasi Jenazah Thorik dari Jurang Piramid Dilakukan Secara Estafet

Sempat beristirahat sejenak di Ranu Kumbolo pukul 15.00 WIB, kelima orang ini melanjutkan perjalanan pukul 17.00 WIB.

Rombongan tiba di Pos Kalimati pukul 20.30 WIB. Di pos tersebut,  tiga orang memilih mendirikan tenda. Namun sisanya melanjutkan perjalanan termasuk korban.

Dalam perjalanan, pendaki bernama Fathur Rozi tidak kuat meneruskan perjalanan dan memilih kembali ke Kalimati. Sedangkan korban nekat melanjutkan perjalanan sendirian.

Pada Minggu 28 Juli 2019, rombongan mendapatkan kabar bahwa rekan mereka, Galuh terjatuh di lereng sekitar Cemoro Tunggal dalam perjalanan turun dari puncak Semeru.

BACA JUGA: Pasca Kebakaran, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup

Dua orang rekannya turun ke Pos Ranu Pani untuk meminta bantuan, dan dua orang lainnya bersama pendaki lain naik membantu mengevakuasi korban.

Akhirnya korban pun dapat dievakuasi hingga ke Pos Ranupani sekitar pukul 16.30 WIB. Pihak keluarga yang mendengar berita tersebut langsung datang ke Pos Ranu Pani dan membawa pulang korban untuk selanjutnya mendapat pengobatan lebih lanjut.