Logo

Pencoretan Cabor Tak Pengaruhi Kesiapan KONI Jatim Jelang PON XX

Reporter:,Editor:

Minggu, 08 September 2019 05:06 UTC

Pencoretan Cabor Tak Pengaruhi Kesiapan KONI Jatim Jelang PON XX

Ketua Harian KONI Jatim, M.Nabil. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – KONI Jawa Timur tidak terlalu risau dengan pengurangan cabang olahraga (cabor) dalam pesta olahraga multievent, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 mendatang.

Ketua Harian KONI Jatim M.Nabil mengaku masih perlu melakukan sosialisasi kepada seluruh cabang olahraga berkaitan dengan pengurangan cabor. Masalahnya pengurangan cabor dari 47 menjadi 37 masih belum final.

“Kami mendukung kebijakan tersebut. Hanya sekarang bagaimana kami melakukan sosialisasi kepada cabor di Jatim,” kata M. Nabil dikonfirmasi, Minggu 8 September 2019.

KONI Jatim masih menunggu surat resmi terkait jumlah cabor yang akan dilombakan. Selama pengumuman belum final, pemusatan latihan daerah (puslatda) tetap dilanjutkan. Bahkan cabor yang dikabarkan dicoret tetap diikutkan dalam pra PON.

BACA JUGA: Tantangan Ketua AFP Jatim Baru Jadikan Industri Liga Futsal

“Ya, tetap jalan. Kemarin pada saat pengumuman petanque (cabor jenis kelereng dengan bola besar) juga berangkat ikut pra PON. Begitu juga dengan balap motor, sudah kami lepas untuk ikut kualifikasi (pra PON),” Nabil menjelaskan.

Informasi yang dihimpun Jatimnet.com, selain petanque, ada sembilan cabor lain yang terancam dicoret PON. Di antaranya, dansa, ski air, gateball, woodball, catur, bridge, kempo, wushu, dan bola tangan. Kemudian sepak takraw, soft tenis, aerosport, balap sepeda, serta akuatik.

Cabor aerosport misalnya, dikabarkan mencoret nomor aeromodeling dan gantole. Sedangkan, balap sepeda mencoret nomor MTB dan BMX. Akuatik mencoret polo air. Tetapi nomor dalam cabor itu belum final dicoret atau disertakan dalam PON.

BACA JUGA: Sosialisasi Batasan Usia PON XX Masih Teka-teki

“Sejauh ini kami menunggu pemberitahuan dari PB PON. Kami harap secepatnya ada pengumuman, sehingga bisa me-reschedule dan re-planning. Takutnya atlet down secara psikis ketika tiba-tiba dicoret,” kata Nabil.

Berkurangnya sepuluh cabor bisa bertambah atau berkurang terhadap potensi medali emas KONI Jatim. Sebab pencoretan maupun penambahan cabor yang dipertandingkan bisa berubah.

Sebagai catatan, pada PON XIX yang digelar 2016 di Jawa Barat, KONI Jatim menduduki posisi kedua di bawah tuan rumah, dengan koleksi emas 132 keping, perak 138, dan perunggu 134.