Jumat, 23 November 2018 07:12 UTC
Caption: Delegasi Pemprov Jatim beserta DPRD Jatim melakukan studi banding ke Republik Ceko. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melakukan studi banding ke Republik Ceko. Detoa Albrechtice menjadi tempat yang dituju guna melihat sejauh mana perkembangan industri kreatif di bekas negara Cekoslowakia tersebut.
Detoa Industri dikenal sebagai salah satu pembuat mainan anak-anak berbahan kayu dengan menggunakan konsep ekologi. Cat yang digunakan dalam memoles mainan pun telah memiliki sertifikat aman bagi kesehatan.
“Kami memastikan bahwa semua bahan yang digunakan aman bagi anak-anak dan pengerjaan mainan ini juga sangat detail sesuai standart yang sudah kami tetapkan,” ujar Quieta, salah satu karyawan Detoa dari rilis yang diterima Jatimnet.com, Jumat, 22 November 2018.
BACA JUGA: 54 Bidang Usaha Dikeluarkan dari DNI, Pemerintah Proteksi UMKM
Detoa melepaskan karyawannya bekerja di rumah. Tidak terikat harus berangkat di pabrik. Mereka bebas menyelesaikan tugas di rumah masing-masing. Tentunya dengan tetap memperhatikan standard yang ada.
Quieta menyebutkan, ada alasan sendiri kenapa para karyawan bebas bekerja. Mereka ingin memberikan keuntungan juga bagi pegawai.
"Cukup menguntungkan bagi kedua pihak, khususnya bagi pegawai perempuan yang sedang hamil misalnya. Namun demikian, kualitas mainan yang dihasilkan tentu tetap sangat kami perhatikan,” sebutnya.
“Mainan hasil buatan Detoa juga telah diekspor hingga Jerman, Rusia, Jepang dan beberapa negara lainnya,” terang Quieta. Dari kunjungan tersebut, Kepala Biro Humas dan Protokol Aries Agung Paewai berharap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jatim ke depan bisa menerapkan ekologi dan mainan ramah lingkungan.
Apalagi, jumlah UMKM di Jatim mencapai sekitar 12,1 juta. Oleh sebab itu, semua produk yang dihasilkan sebisa mungkin ramah lingkungan dan berkualitas.
“Kami berharap lewat kunjungan ini bisa menginspirasi UMKM di Jatim, khususnya untuk membuat mainan edukatif anak yang berkonsep ekologi. Tentunya juga untuk mengurangi pengaruh gadget bagi anak-anak,” tutur Aries.