Logo

54 Bidang Usaha Dikeluarkan dari DNI, Pemerintah Proteksi UMKM

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 November 2018 13:16 UTC

54 Bidang Usaha Dikeluarkan dari DNI, Pemerintah Proteksi UMKM

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah berencana mengeluarkan 54 bidang usaha dari Daftar Negatif Investasi(DNI), beberapa di antaranya bidang yang selama ini dikelola Unit Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Namun, rencana tersebut tidak akan mengganggu keberadaan UMKM karena pemerintah sudah menyiapkan sejumlah proteksi. Staf Ahli Menteri Koperasi dan UMKM Bidang Ekonomi Makro, Hanung Harimba Rachman mengatakan dalam kebijakan ini ada batasan investasi asing yang diperbolehkan yaitu minimal Rp10 miliar.

“Kalau investasinya di bawah itu gak boleh,” ujarnya ditemui di Surabaya, Kamis 22 November 2018. Dengan proteksi tersebut, maka UMKM tidak akan dihadapkan dengan investor asing langsung. Hingga kini, kata Hanung, beberapa item yang keluar dari DNI masih dibahas. "Pemerintah akan mendengar berbagai masukan soal bidang usaha apa yang akan keluar dari DNI. Sekarang masih dibahas,” tegasnya.

Saat ini kondisi UMKM di Indonesia cukup baik. Kementerian lebih mengutamakan kualitas ketimbang jumlah, terutama untuk koperasi. “Kalau koperasi bagus kan UMKM-nya juga baik,” katanya.

Sementata itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM, Meliadi Sembiring mengatakan reformasi total di kementerian meliputi reorientasi, rehabilitasi dan pengembangan. Meliadi mengatakan sebelumnya terdata 212 ribu koperasi se-Indonesia. Setelah ada reorientasi yang lebih mengedepankan kualitas jumlahnya turun drastis.

“Dari perbaikan database, jumlah koperasi yang masih aktif di Indonesia sebanyak 152 ribu buah,” katanya. Adapun 40 ribuan koperasi akhirnya dicabut izinnya karena tidak ada aktivitas, bahkan pengurusnya tidak ada lagi. “Untuk provinsi Jatim termasuk yang aktif melaporkan aktivitas koperasinya,” ujarnya.

Dia menambahkan kementerian menginginkan koperasi mampu melakukan “spin off" agar bisa berdaya saing di dunia. Ia menyebut ada koperasi yang anak usahanya sudah masuk ke lantai saham bahkan ada pula yang asset-nya triliunan. “Kita akan terus dorong agar koperasi punya gerakan usaha di sektor riil biar bisa bersaing usaha,” katanya.