Logo

Pemprov Jatim Pastikan Kebutuhan dan Harga Pangan Normal

Reporter:,Editor:

Selasa, 17 March 2020 07:03 UTC

Pemprov Jatim Pastikan Kebutuhan dan Harga Pangan Normal

BELUM GILING. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan resminya memastikan ketersediaan gula masih aman hingga dua bulan ke depan. Kendati sejumlah PG tengah mempersiapkan musim giling. Foto: Dok Jatimnet.com.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan persediaan bahan pokok aman hingga beberapa bulan ke depan. Ia meminta masyarakat tidak perlu panik dengan berbelanja dalam jumlah besar.

Buffer stock masih dalam kondisi yang sangat aman. Jadi saya minta masyarakat tidak melakukan panic buying dan memborong bahan pokok,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Senin 16 Maret 2020 malam.

Buffer stock merupakan cadangan bahan pokok yang dimiliki pemprov untuk menyetabilkan harga. Salah satu caranya dengan menggelar operasi pasar atau menggelontor barang dengan harga normal.

Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, beberapa ketersediaan kebutuhan bahan pokok, seperti cadangan beras masih surplus 2,3 juta ton. Jumlah tersebut masih mencukupi hingga bulan Juni 2020.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Minta Satgas Pangan dan KPPU Awasi Harga Gula

Demikian juga dengan ketersediaan gula masih mencapai 71.000 ton. Dengan rata-rata konsumsi 37.000 ton per bulan, jumlah itu masih bisa memenuhi hingga dua bulan ke depan.

Sedangkan daging sapi, stok di Jatim diperkirakan bisa bertahan hingga bulan Juni dengan total persediannya mencapai 41.074 ton. Begitu pula dengan jagung masih surplus 2,2 juta ton atau mampu memenuhi kebutuhan sampai Juni mendatang.

Adapun pasokan bawang merah mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. Bawang merah, menurut keterangan Khofifah, masih surplus 335.000 ton. Pun demikian dengan cabai merah masih tersedia 33.000 ton. Sementara telur ayam raas tersedia 57.790 ton.

“Untuk gula dan minyak goreng memang ada kenaikan harga. Tapi ketersediaan gula aman sampai dua bulan ke depan, sedangkan minyak goreng aman sampai enam bulan ke depan," kata Khofifah.

BACA JUGA: Distan Jatim Pastikan Kemarau Tak Pengaruhi Produksi Beras

Naiknya minyak goreng, lanjut Khofifah, disebabkan harga CPO dunia yang naik. Namun kenaikan ini tidak akan berpengaruh banyak pada ketersediaan barang.

Di tengah wabah virus corona jenis covid-19 ini, Khofifah meminta masyarakat tidak terpengaruh efek psikologis yang menyebabkan panik belanja. Sebab, perilaku itu justru membuat kelangkaan barang dan inflasi.

“Sekali lagi kami imbau jangan sampai panic buying karena buffer stock di Jatim masih sangat aman,” Khofifah menegaskan.