Minggu, 24 March 2019 04:11 UTC
URAI KEPADATAN. Presiden Jokowi saat melakukan sidak di sela peresmian tol Trans Jawa. Pemprov Jatim berharap dua jalan tol yang diprakarsai swasta bisa terealisasi Foto: KSP
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PU Bina Marga) Jawa Timur berharap dua tol baru yang diprakarsai pihak swasta bisa segera terwujud tahun ini.
“Saya mendapat pemberitahuan dari Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) bahwa rencana Tol Sukerejo-Batu-Kediri merupakan prakarsa dari PT Surya Majapahit Marga Wisata,” kata Kepala PU Bina Marga Gatot Sulistyo Hadi, Minggu 24 Maret 2019.
Tol Sukerojo-Batu-Kediri atau Subakri sepanjang 38 kilometer ini rencana awal menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dari tiga daerah. Namun dalam pembangunan awal hanya melintasi Sukerejo hingga Batu, tidak sampai Kediri.
BACA JUGA: Masyarakat Transportasi Desak Pemerintah Turunkan Tarif Jalan Tol
Dalam perjalanan waktu, pembiayaan yang melibatkan Pemprov Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kota Batu itu gagal terealisasi. Ketiga wilayah keberatan jika harus membiayai seluruh pembangunan, terutama pembebasan lahan.
“Kurang lebih 92 persen merupakan lahan baru untuk pembangunan tol ini, dengan kebutuhan anggara Rp 1,3 trilliun. Itu tidak mungkin dilakukan,” lanjut Gatot.
Hasil kajian yang dilakukan Pemprov Jawa Timur, proyek tersebut membutuhkan investasi besar. Anggaran jumbo yang mencapai Rp 1,3 triliun itu sulit dipenuhi ketiga daerah melalui APBD.
"Sekarang sudah dapat prakarsa dan sudah dapat persetujuan dari BPJT, tinggal pelaksanaan di lapangan," kata Gatot lagi.
BACA JUGA: Jalan Tol Probowangi Akan Lewati Tempat Latihan Tempur Marinir
PT Surya Majapahit Marga Wisata disebut telah mengajukan prakarsa pembangunan tol yang dilanjutkan hingga Kediri. Hanya saja, Gatot belum mendapat laporan pengerjaan tol sepanjang 110 kilometer tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot juga menjelaskan pihak swasa akan mengerjakan tol Probolinggo-Lumajang atau Probolajang sepanjang 27 kilometer. Hanya saja pihaknya belum menjelaskan perusahaan swasta yang menjadi pemrakarsa pembangunan tersebut.
Keberadaan Jalan Tol Probolajang sangat membantu mengurai kepadatan di dua daerah tersebut. Mengingat rata-rata harian kendaraan yang melintas di jalan utama dua kabupaten itu mencapai 28 ribu unit per hari.
