Kamis, 06 January 2022 09:40 UTC
RUMAH TERAPI. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyapa anak penyandang disabilitas saat meresmikan sanggar dan sekolah terapi anak berkebutuhan khusus di Desa Madumulyorejo, Kec. Dukun, Gresik, Kamis, 6 Januari 2022. Foto: Humas Pemkab Gresik
JATIMNET.COM, Gresik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus berupaya memberi perhatian pada penyandang disabilitas terutama di bidang pendidikan.
Pemkab Gresik berupaya menyeimbangkan relasi dan mengurangi kesenjangan serta memastikan persamaan hak hingga aksesbilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas.
Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan Gresik menyiapkan fasilitas program bagi keberlangsungan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Asisten I Pemerintah Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto menyampaikan pihkanya memberikan dukungan terhadap program tersebut.
BACA JUGA: Siswa SLB Kemala Bhayangkari Gresik Divaksin Covid-19
Menurutnya, Jawa Timur telah menuju inklusivitas dimana pembangunan dan renovasi insfrastruktur mulai berfokus pada inklusi sosial seperti penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas.
“Di sisi pendidikan sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Provinsi Jawa Timur," katanya, Kamis, 6 Januari 2022.
Pihaknya mendukung dan memberikan apresiasi yang sangat luar biasa sebab Pemkab Gresik fokus memberikan perhatian pada penyandang disabilitas.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat peresmian sanggar dan sekolah terapi anak-anak disabilitas di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, mengatakan pada bidang pendidikan disabilitas, Pemkab Gresik telah memfasilitasi melalui pusat sumber daya yang dikhususkan bagi ABK.
“Agar anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak, kami akan menambah resource centre (pusat sumberdaya) di wilayah Gresik utara, selatan, dan Bawean,” kata Aminatun.
BACA JUGA: Sebelas Industri Garmen Siap Mempekerjakan Ratusan Penyandang Disabilitas
Menurutnya, keberadaan sanggar Al-Ikhlas dinilai membantu Pemkab Gresik dalam memfasilitasi anak disabilitas untuk tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak.
Bahkan, ditemukan inovasi pembelajaran Al Quran bagi disabilitas dengan metode Amakasa yang dikembangkan seorang guru di Gresik dan diakui Kementerian Agama serta diterapkan di Indonesia.
Metode tersebut juga pernah menghantarkan salah satu siswa disabilitas asal Gresik menorehkan prestasi dalam MTQ beberapa waktu lalu.
"Semoga sanggar dan sekolah terapi anak-anak disabilitas di Desa Madumulyorejo ini dapat terus berkembang bermanfaat," katanya.
