Sabtu, 08 August 2020 03:00 UTC
Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur, Aris Mukiyono
JATIMNET.COM, Surabaya - Ekonomi Jawa Timur mulai perlahan ditata. Pemprov Jatim membidik kaum milenial sebagai salah satu komponen kebangkitan ekonomi.
Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur, Aris Mukiyono mengatakan, mulai menggarap sektor industri startup sebagai salah satu kebangkitan ekonomi Jatim. Rencananya, pertengahan Agustus akan ada event yang mewadahi industri kreatif.
"Nanti minggu ketiga (Agustus) kita akan gelar gebyar startup. Yang mau ikut mulai Bayu Skak. Jadi kita kepingin yang hulunya tugasnya Disperindag. Tapi ketika di hilir sudah jadi mereka butuh investasi," ujar Aris, Sabtu 8 Agustus 2020.
Pemprov, kata dia, memang serius membidik sektor industri kreatif yang banyak digandrungi kaum milenial. DPMPTSP Jatim memiliki tugas mencarikan investasi dan menghubungkan dengan konsumen di luar negeri.
BACA JUGA: Emil akan Monitoring Pertumbuhan 1.000 Startup Melalui Gernas
Untuk awal, Aris mengaku membidik Kota Malang sebagai tempat yang dipilih. Pihaknya optimis ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19 bisa bangkit dimulai dari Kota Malang.
Mengingat kota itu menjadi pusat ekonomi kreatif di Jatim. Banyak pelaku industri kreatif seperti animasi, game dan lainnya yang muncul di kota tersebut. "Malang itu adalah pusatnya ekonomi kreatif. Sudah ditetapkan pemerintah pusat bahwa Malang pusatnya komunitas kreatif," terangnya.
Rencananya, kebangkitan ekonomi kreatif ini akan dimulai di Bakorwil Malang. Aris mengaku ingin membangkitkan lagi Milenial Jobs Center (MJC) yang sempat vakum saat pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Terungkap, Dana yang Didapat Tiga StartupIni Ternyata Mengalir ke Singapura
“Ada anggaran sedikit setelah refocusing kita bersinergi memanfaatkan MCJ. Selama ini belum ada kegiatan. Kita bekerjasama dengan Bakorwil malang kita namakan gebyar startup virtual. 27-28 Agustus," tegasnya.
DPMPTSP Jatim menggandeng Bank Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia berharap ini akan menjadi kebangkitan ekonomi Jawa Timur yang sempat melesu akibat merebaknya virus Corona.
Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 menjadi yang terburuk dalam lima tahun terakhir. Ekonomi Jatim terkontraksi 5,90 persen dibandingkan triwulan II 2019 (YoY).