
Reporter
Khoirotul LathifiyahKamis, 16 Mei 2019 - 13:46
Editor
Rochman Arief
MEKAR. Tri Rismaharini memegang bunga matahari yang sudah terlihat mekar di sela peresmian Taman Harmoni, Kamis 16 Mei 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Keputih menjadi salah satu taman terbesar di Surabaya. Taman dengan berbagai macam bunga ini diberi nama Taman Harmoni, dan baru rampung di sisi utara.
“Luas totalnya kurang lebih 60 hektar, tanamannya lebih banyak jenis bunga,” kata Risma, sapaannya, saat diwawancarai usai peresmian Taman Harmoni Keputih, Kamis 16 Mei 2019.
Risma mengungkapkan untuk menjadikan luasan tanah di Keputih menjadi taman, pemkot harus melakukan pembebasan lahan di beberapa titik. Wilayah ini khususnya berada di dekat rumah susun.
“Awalnya taman ini masih gundul. Saat ini masih belum nyambung antara sisi utara dan selatan. Dan untuk menyambungnya, butuh pembebasan lahan,” kata dia.
BACA JUGA: Pemkot Tambah Delapan Taman di Surabaya Barat Tahun Ini
Ia menjelaskan proses membuat taman ini relatif tidak mudah. Karena pihaknya harus memastikan tidak ada gas meta dari tanah tersebut. Sebab lahan tersebut bekas pembuangan sampah, yang banyak berbagai jenis sampah.
Menurutnya gas meta dikeluarkan dari sampah plastic, dan harus dihilangkan terlebih dahulu agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
“Saya meminta bantuan dari ITS Surabaya untuk meyakinkan apakah, lahan ini masih ada gas metanya atau sudah bersih. Nah gas meta inilah yang merusak ozone,” katanya.
Selanjutnya, setelah yakin sudah tidak ada gas metanya, lanjut Risma, dia menugaskan Dinas Pematusan Umum Bina Marga untuk menguruk taman menggunakan tanah hasil galian sungai.“Jadi kurang lebih 1,5 sampai satu meter kami melakukan pengurukan tanah,” kata Risma.
BACA JUGA: Lima Spot Instagramable Baru di Surabaya
Ia juga mengungkapkan, dengan melakukan pengurukan kurang lebih satu meter tanaman sudah bisa tumbuh dengan subur. Lalu, jika akar tanaman sudah mencapai lapisan tanah bekas sampah, tanaman tersebur sudah kuat.
Risma menjelaskan konsep taman yang digunakan ini bertujuan menjadikam Taman Harmoni Keputih menjadi salah satu icon Kota Surabaya. Pengunjungnya ditargetkan bukan hanya nasional, namun mancanegara.
“Desainnya ya dari bayanganku sendiri, waktu pembuatan itu petugas bingung semua, bayangannya itu paving, lah aku ga gelem yang pavingan," kata dia.
Risma menyebut anggaran yang digunakan dari beberapa pihak, seperti CSR, sumbangan UCLG Rp 1 miliar dan APBD. Berdasarkan pengamatan Jatimnet.com Taman Harmoni Keputih ini memiliki bermacam bunga, yang meliputi bunga matahari, anggrek, sakura, dan beberapa bunga lainnya.