Logo

Pemkot Surabaya Tanggung Pendidikan dan Kesehatan Anak Terdampak Covid-19

Juga Lakukan Program Anak Asuh bersama BUMN dan Swasta
Reporter:

Jumat, 05 November 2021 02:20 UTC

Pemkot Surabaya Tanggung Pendidikan dan Kesehatan Anak Terdampak Covid-19

GOTONG ROYONG. Pelajar SMP di Surabaya saling berbagi memberikan bantuan pada pelajar yang keluarganya terdampak Covid-19, Jumat, 13 Agustus 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya telah memberikan intervensi terhadap 1.258 anak yang ditinggal orang tuanya karena terdampak pandemi Covid-19. Intervensi itu mulai dari bantuan terkait administrasi kependudukan, kesehatan, permakanan, hingga pendidikan.

Plt. Kepala DP5A Kota Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan dari total 1.258 anak terdampak Covid-19, sudah diberikan intervensi sekitar 90 persen dari segi administrasi kependudukan terkait pembuatan kartu anak, pengurusan akta kematian orang tua, maupun Kartu Keluarga (KK).

"Mereka (anak-anak) yang sudah berusia 17 tahun, maka KK-nya bisa sendiri yang yatim piatu. Tapi yang belum, maka kita harus mengikutkan di keluarganya. Itu sudah diproses dan mungkin sudah 90 persen," kata Antiek, Kamis, 4 November 2021.

BACA JUGA: Kapolda Jatim Kukuhkan Orang Tua Asuh Anak Yatim Korban Covid-19 

Tak hanya intervensi administrasi kependudukan, anak-anak tersebut juga sudah mendapatkan bantuan permakanan.

"Untuk permakanan dari Dinsos (Dinas Sosial) untuk anak yatim piatu juga sudah ditindaklanjuti," ia menuturkan.

Di samping itu, Antiek menyebut juga sudah ditanggung biaya kesehatan anak-anak melalui BPJS Kesehatan. Jika sebelumnya anak-anak itu ditanggung biaya kesehatan dari tempat kerja orang tuanya, maka selanjutnya dibiayai Pemkot Surabaya.

"Ketika kemarin mereka orang tuanya ada, maka BPJS-nya bisa dari kantor orang tuanya. Ketika sekarang (orang tua) tidak ada (meninggal), maka oleh pemkot sudah dialihkan dan dibiayai. Itu sudah 99 persen terlaksana," ia mengungkapkan.

Sementara terkait bidang pendidikan, anak-anak terdampak Covid-19 juga sudah difasilitasi Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya baik jenjang SD, SMP, SMA/SMK maupun perguruan tinggi.

"Kalau mereka di sekolah negeri tentunya sudah tidak membutuhkan SPP. Tapi biaya hidup untuk hal lain, kita juga fasilitasi bantuan dari pemkot. Termasuk juga itu sudah kita ajukan ke Kemensos," ia menjelaskan.

BACA JUGA: Pemkab Situbondo Berikan Beasiswa 240 Anak Yatim Akibat Pandemi Covid-19

Menurutnya, Kemensos RI juga memberikan intervensi langsung kepada anak-anak tersebut. Mereka setiap bulan mendapatkan bantuan uang yang langsung ditransfer dari Kemensos RI ke rekening masing-masing.

"Jadi sudah kita ajukan ke Kemensos, mereka (anak-anak) mendapat bantuan tiap bulan kemudian masuk ke rekening anak-anak yang bersangkutan. Selain itu, ada pula bantuan berupa sembako dan alat sekolah," ia menerangkan.

Dalam intervensi tersebut, pemkot juga berkolaborasi dengan stakeholder baik Badan Usaha Milik Swasta (BUMN) maupun perusahaan swasta. Salah satunya terkait program anak asuh.

"Ada dari BUMN dan yang lain, mereka minta mengambil anak asuh dan kita fasilitasi dan diambil anak asuh. Ketika dari lembaga-lembaga lain ingin intervensi, kita berikan (data anak-anak). Jadi kalau misal ada lembaga ingin intervensi, ya kita berikan yang belum dapat intervensi," ia menyebutkan.

Di sisi lain, saat ini juga tengah dipikirkan terkait pengasuhan dari anak-anak tersebut terutama anak di bawah umur yang kedua orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

"Termasuk pengasuhan, kami juga masih komunikasikan. Kalau mereka yang tidak punya pengasuhan dari keluarganya, maka pemkot sudah menyiapkan tempat di UPTD Kalijudan untuk mereka yang tidak punya keluarga," ia mencontohkan.