JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya tengah memaksimalkan koperasi toko kelontong di Rumah Susun (Rusun) yang dikelola pemkot untuk meningkatkan perekonomian penghuni rusun.

“Kami melibatkan penghuni rusun agar perekonomian di lingkungan tersebut berkembang,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Menengah Surabaya, Widodo Suryantoro saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu 1 September 2019.

Bahkan dinas koperasi menargetkan warga sekitar rusun memilih belanja di koperasi toko kelontong yang ada di rusun. Apalagi harganya sama terjangkaunya dengan toko lainnya.

BACA JUGA: Pemkot Akan Terapkan Single Cashier di 24 Sentra PKL

Widodo juga menyampaikan selain meningkatkan perekonomian penghuni, pihaknya juga berharap terbangun keakraban atau interaksi satu sama lain.

“Penghuni juga diharapkan membeli di koperasi. Karena kami men-direct barang jualan dengan harga distributor,” kata dia.

Dalam kepegawaian toko kelontong, kata Widodo, berasal dari penghuni rusun itu sendiri. Hal ini agar adanya transaksi jual beli di koperasi toko kelontong tetap dirasakan penghuni asli rusun.

BACA JUGA: Koperasi Seharusnya Juga Melakukan Transformasi

Widodo mengungkapkan hingga saat ini pihaknya sudah memaksimalkan koperasi toko kelontong di lima rusun, yakni Rusun Romokalisari, Penjaringansari, Sombo, Randu, dan Tanah Merah.

“Ini sudah berjalan maksimal dan omzetnya juga cukup banyak. Hingga akhir tahun kami akan menambah lima koperasi toko kelontong di rusun lainnya,” kata Widodo.

Adapun beberapa rusun yang akan ditambah koperasi toko kelontong meliputi Rusun Jatisrono, Keputih, Wonorejo, Dupak Bangunrejjo, dan Penjaringan 1 dan Penjaringan 2.

Ia menjelaskan penambahan koperasi tersebut akan dimulai pada Oktober atau November mendatang.

“Mereka harus sudah mendapat sosialisasi. Kalau 10 rusun ini bergerak bukan tidak mungkin inflasi di Surabaya akan terkendali,” katanya.