Logo

Pemkot Mojokerto Rencanakan Anggaran Rp2,8 Miliar untuk Pembangunan Sekolah

Reporter:,Editor:

Selasa, 15 April 2025 12:00 UTC

Pemkot Mojokerto Rencanakan Anggaran Rp2,8 Miliar untuk Pembangunan Sekolah

Kondisi sekolah yang rusak di Mojokerto. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berencana mengalokasikan anggaran Rp,2,88 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan di beberapa sekolah. Alokasi anggaran sebanyak itu bakal digulirkan untuk tujuh sekolah dasar dan SMP Negeri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengatakan alokasi anggaran sebanyak itu untuk rehabilitasi dan pembangunan prasarana sekolah.

Sasarannya, seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, dan ruangan Tata Usaha SD Negeri 3 senilai Rp688 juta.

Kemudian, rehab ruang Unit Kesehatan Sekolah SD Negeri Wates 6 senilai Rp 395juta. Alokasi anggaran rehab ruang perpustakaan SDN Kranggan 4 senilai Rp333 juta.

BACA: Persiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Hampir Rampung 

Sedangkan pembangunan tempat ibadah SDN Kranggan 2 senilai Rp 06 juta. Untuk rehab 5 ruang kelas SMPN 4 senilai Rp935 juta.

Selain itu, pemeliharaan berkala halaman paving atau lanskap SMPN 3 dan SMPN 6 Kota Mojokerto Rp345 juta.

Tidak hanya itu, SMPN 9 Kota Mojokerto juga mendapatkan anggaran Rp 401 juta dari APBD Tahun Anggaran 2025.

Menurut Ruby, anggaran ini salah satunya untuk membangun 1 ruang kelas 7 baru di lantai 2. Mala, pada tahun ajaran 2026-2027 nanti, kelas 7 bertambah dari 6 menjadi 7 rombel. Masing-masing rombel berisi 32 siswa.

"Target selesai tahun ini semua. Ada empat pekerjaan yang kami lelang dini pada Desember 2024, sekarang sudah jalan, target Juni 2025 selesai," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Selasa 15 April 2025.

Efisiensi anggaran pemerintah yang digalakkan Presiden RI Prabowo Subianto juga berimbas pada anggaran peningkatan sarpras pendidikan.

Menurut Ruby tahun ini, anggaran peningkatan sarpras pendidikan sekitar R 4 miliar hanya bersumber dari APBD Kota Mojokerto TA 2025.

BACA: Gus Ipul Tinjau Calon Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Orang Tua Siswa akan Diberdayakan

Sedangkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat tahun ini nihil. Padahal, tahun lalu pihaknya mendapatkan DAK sekitar Rp 5 miliar.

Oleh sebab itu, sekolah-sekolah yang membutuhkan rehab ringan menggunakan BOS dari Pemkot Mojokerto (BOSDa). Nilainya Rp 92.000 per siswa per bulan.

"Banyak sekolah yang mengajukan rehab, namun kami dulukan sesuai skala prioritas karena anggaran kami terbatas," terangnya.

Peningkatan mutu pendidikan di Kota Mojokerto, tambah Ruby, juga diiringi dengan kualitas tenaga pendidik.

Menurutnya, jumlah guru ASN sekitar 1.200 orang, sedangkan guru tidak tetap (GTT) sekitar 800 orang."Kami juga support (mendukung) ekstra kurikuler di setiap sekolah," tandasnya.