Rabu, 24 March 2021 15:40 UTC
KESEPAKATAN. Perwakilan Pemkot Surabaya, manajemen Persebaya, dan perwakilan Bonek saat kesepakatan bersama, Rabu, 24 Maret 2021. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar audiensi bersama manajemen Persebaya beserta perwakilan dari suporter yang akrab disapa Bonek, Rabu, 24 Maret 2021. Audiensi digelar untuk menyamakan sikap atau persepsi bersama terkait pemanfaatan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) dan Gelora Bung Tomo (GBT).
Audiensi yang berlangsung di Balai Kota Surabaya ini juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya.
Pertemuan yang berlangsung gayeng (akrab) dan diselingi guyonan khas Suroboyoan ini akhirnya menghasilkan tujuh poin kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama ini ditandatangani perwakilan manajemen Persebaya, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan perwakilan suporter.
Tujuh poin kesepakatan bersama tersebut antara lain pertama, Persebaya dapat menggunakan Stadion GBT untuk pertandingan dan Gelora 10 Nopember serta tiga Lapangan Madya di komplek GBT untuk latihan setelah selesai perbaikan bulan Juni 2021.
Kedua, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Ketiga, Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan Stadion GBT, Gelora 10 Nopember, dan tiga Lapangan Madya. Keempat, akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya, dan Bonek.
BACA JUGA: Homebase Persebaya Tetap di Surabaya, Pemkot Undang Persebaya Bahas Karanggayam
Kelima, Persebaya memprioritaskan pemain asli Surabaya dalam rekrutmen pemain sesuai dengan skill dan kemampuan yang diharapkan. Keenam, Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya. Dan ketujuh, pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan hasil pertemuan tadi akhirnya memutuskan tujuh poin kesepakatan. Salah satunya terkait sewa Stadion GBT dan Gelora 10 Nopember sesuai dengan sistem perundangan yang berlaku.
"Tadi disepakati, khan tahu ada masa pemeliharaan. Nah, kalau masa pemeliharaan selesai, ya sudah bisa digunakan dengan sistem sewa yang disepakati sesuai perundangan yang berlaku," kata pria yang akrab disapa Cak Eri itu.
Namun, bagi Cak Eri, pertemuan yang berlangsung juga dinilai membahagiakan masing-masing pihak. Sebab, dalam pertemuan ini juga diputuskan bersama terkait rencana pengembangan sepak bola di Surabaya.
"Yang saya bangga dan bahagia betul di hari ini, yang pertama kita sama-sama mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain yang hebat. Itu tanggung jawabnya, kewajiban Persebaya, dan Pemerintah Kota Surabaya," ia menerangkan.
Selain itu, rencana pemkot membentuk akademi pelatihan sepak bola juga bakal berkolaborasi bersama dengan manajemen Persebaya. Tujuannya tak lain untuk mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain bola yang hebat.
BACA JUGA: Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya Uji Coba Stadion GBT, Lampu Sempat Mati
"Karena bagaimanapun anak-anak Surabaya kalau jadi pemain enak, dia akan bangga ketika membela Persebaya," tuturnya.
Sedari awal, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini memang berharap demikian, yakni ada kolaborasi antara pemkot, manajemen Persebaya, dan Bonek. Bagi Cak Eri, masalah apapun akan mudah diselesaikan jika dilakukan dengan kepala dingin dan duduk bersama.
"Itulah yang kita harapkan ada kolaborasi. Sehingga Bonek ini tidak hanya menjadi Bonek, tapi saya ingin tunjukkan Bonek Surabaya adalah Bonek yang santun, Bonek yang punya pekerjaan, punya kebanggaan," ia menjelaskan.
Bahkan, Cak Eri juga berencana membuat store atau gerai di masing-masing tribun Stadion GBT. Nantinya gerai tersebut dikelola sendiri oleh Bonek dan hasilnya juga untuk Bonek. Harapannya, Bonek akan semakin bangga dan ikut merasa memiliki Stadion GBT.
"Karena buat saya Stadion Gelora Bung Tomo itu adalah milik rakyat Surabaya, jadi semuanya bisa merasakan. Ayo kita membangun bersama di Surabaya,"katanya.