Rabu, 10 November 2021 09:00 UTC
PORANG. Wali Kota Madiun Maidi (kanan) sedang memerhatikan umbi porang yang merupakan hasil budidaya petani di Kabupaten Madiun. Foto: Dinas Kominfo Kota Madiun
JATIMNET.COM, Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun tertarik mengembangkan bisnis kuliner tradisional dengan mengggunakan bahan dasar umbi porang. Beras yang merupakan hasil olahan dari komoditas yang juga dikenal dengan nama iles-iles ini akan dipadukan dengan pecel.
Nasi pecel porang sudah diujicoba. Sejumlah pihak termasuk Wali Kota Madiun Maidi juga telah mencicipinya. Rasanya dianggap lebih lezat dibandingkan makanan berbahan beras padi. Selain itu, kandungan seratnya juga lebih tinggi.
Oleh karena itu, kedai makanan yang menjual aneka jenis makanan berbahan dasar porang rencananya akan dibuka di Jalan Pahlawan. Rencana itu telah dikomunikasikan dengan kelompok tani dan Dinas Perdagangan.
BACA JUGA: Dukung Industri Porang, Menteri Pertanian Kunjungi Pabrik Pengolahan Porang di Madiun
"Rencana ini akan direalisasikan sebelum akhir tahun. Tujuannya juga untuk menjaga harga porang," ujar Maidi, Rabu,10 November 2021.
Apalagi, Kabupaten Madiun menjadi salah satu sentra pengembangan porang. Tingkat produksinya terus meningkat dari waktu ke waktu lantaran terbukti mampu mendongkrak perekonomian petani.
Namun, menurut Maidi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penurunan harga yang signifikan. Ini sebagai dampak semakin banyaknya produk umbi porang. "Dulu sempat Rp12 ribu per kilogram, tapi sekarang Rp5 ribu. Maka, kami ingin ikut menjaga kestabilan harga di tingkat petani," Maidi menjelaskan.
BACA JUGA: Tunggu Izin BPOM, Beras Berbahan Porang Bakal Diproduksi di Madiun
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan akan dijalin kerjasama antara Pemkot dengan Pemkab Madiun terutama dalam jual beli umbi porang kering dan pengolahannya menjadi beras maupun bahan lain.
Maidi menyadari Kota Madiun tidak memiliki lahan untuk budidaya porang. Namun, penanaman komoditas itu dengan media planter bag mulai dirintis pihak pemkot.
"Nanti akan dijadikan sebagai etalase bagi pengunjung kedai makanan berbahan porang. Orang yang datang bisa melihat alur pengolahannya menjadi bahan makanan," ia menerangkan.