Logo

Pemkot Lestarikan Temuan Jobong di Peneleh

Reporter:,Editor:

Minggu, 11 November 2018 08:48 UTC

Pemkot Lestarikan Temuan Jobong di Peneleh

Kadisbudpar Surabaya Antiek Sugiharti. FOTO: IST

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan tetap melestarikan temuan jobong atau sumur tua di Jalan Pandean I, Peneleh, Genteng dengan membuat penutup dari kaca dan dinding sebagai pelindung.

“Diberi penutup kaca ini agar warga masih bisa melihat jobong dari atas, persis seperti di pusat perbelanjaan yang bisa dilihat dari luar. Kemudian di samping-sampingnya diberi dinding sebagai pelindung,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Antiek Sugiharti, Minggu 11 November 2018.

Pemberian perlindungan berupa kaca dan dinding ini dengan harapan melestarikan temuan benda-benda kuno sekaligus menjalankan amanat dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Disbudpar Surabaya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) untuk melakukan pengukuran serta menentukan kaca yang kuat. Sebab nantinya kaca tersebut digunakan untuk menutup jobong agar bisa dilewati oleh pajalan kaki.

Selain itu, koordinasi ini juga untuk menentukan saluran air dari warga ke box culvert yang ada di Jalan Raya Peneleh. Sebab, menurut Antiek, temuan jobong itu pada saat DCKTR melakukan pembuatan saluran air. “Proyek saluran air akan dibelokkan, dengan begitu proyek pembuatan saluran tidak tertanggu,” tegas Antiek.

Pemkot Surabaya terus melakukan kajian sejarah penemuan jobong di Peneleh dengan mengerahkan sejarawan dan tim cagar budaya untuk meneliti kawasan tersebut. Temuan jobong itu menguatkan dugaan bahwa dulunya kawasan tersebut adalah pemukiman penduduk.

Sementara temuan banyaknya tembikar yang ada di sekitar jobong diduga peninggalan zaman Majapahit juga akan terus diteliti. Antiek mengakui temuan berupa tembikar dan pecahan batu bata akan disimpan di museum. Namun sejauh ini Pemkot Surabaya belum melakukan ekskavasi lanjutan guna mencari temuan lain.

Terpisah Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Trowulan telah melakukan tinjauan terhadap temuan jobong yang untuk dinding sumur. Bahkan sumur tua ini dipastikan memiliki kemiripan dengan temuan di Trowulan, Mojokerto yang merupakan peninggalan zaman Majapahit.