Logo

Pemkot Kebut Pelebaran Jalan di Simpang Dukuh

Reporter:,Editor:

Minggu, 04 November 2018 11:37 UTC

Pemkot Kebut Pelebaran Jalan di Simpang Dukuh

Erna Purnawati. Ilustrator: Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya memastikan akan melanjutkan proyek pengerjaan pelebaran jalan di Simpang Dukuh yang sempat terhenti hampir setahun akibat terganjal anggaran.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Erna Purnawati mengatakan dana pembebasan lahan yang diperuntukkan pelebaran jalan telah dialokasikan sekitar Rp20 miliar yang dicomot melalui perubahan anggaran keuangan (PAK).

"Untuk pelebaran jalan di Jalan Simpang dukuh itu kira-kira alokasinya sekitar Rp20 milliar, dan uangnya sudah disiapkan melalui PAK,” kata Erna ketika dikonfirmasi, Minggu 4 November 2018.

Disebutkan Erna anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk pembebasan lahan milik Hotel Inna Simpang dan satu persil rumah milik warga. Hanya saja anggaran tersebut belum bisa dibayarkan ke pihak hotel, lantaran sertifikatnya dikabarkan masih diblokir Badan Pertahanan Nasional (BPN).

“Kami dari Pemkot Surabaya masih menunggu BPN membuka blokir sertifikat tanahnya agar bisa membayar,” lanjutnya.

Meski demikian, Pemkot Surabaya tetap menunggu kabar dari hotel plat merah tersebut hingga akhir bulan. Apabila hingga akhir bulan pihak hotel tidak bisa membuka blokir sertifikat, Pemkot Surabaya memilih konsinyasi dengan pihak Hotel Inna Simpang.

Konsinyasi biasanya yang melakukan pengdilan. Jadi nanti pengadilan yang akan menentukan (harga) per meter perseginya," sebut Erna.

Sebenarnya Pemkot Surabaya sudah menjalankan proyek pelebaran jalan di Jalan Simpang Dukuh sekitar 400 meter sejak tahun lalu. Namun proyek tersebut terjadi penyempitan di ujung Jalan Simpang Dukuh, atau persisnya di samping Hotel Inna Simpang.

Diterangkan kembali oleh Erna bahwa pelabaran jalan ini peruntukkannya untuk mendukung trem di tengah Kota Surabaya. Dengan adanya trem ini, pemkot telah melakukan rekayasan lalu lintas seperti Jalan Genteng bakal difungsikan dua arah.

Begitu juga dengan Jalan Tunjungan akan dikepras hingga menyisakan tiga lajur, yakni untuk trem, untuk kendaraan roda empat, dan untuk roda dua. Dijadwalkan pengerjaan penembahan lajur pada Jalan Simpang Dukuh dimulai awal tahun depan dan dibutuhkan  pembebasan lahan secepatnya.