Selasa, 13 October 2020 12:20 UTC
TATAP MUKA. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau uji coba sekolah tatap muka SLB, SMA, dan SMK di Nganjuk, 24 Agustus 2020. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemkab Probolinggo berencana menerapkan pembelajaran atau sekolah tatap muka bagi siswa SD dan SMP.
Informasi tersebut disampaikan Juru bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica, Selasa, 13 Oktober 2020.
Menurutnya, saat ini upaya pemberlakuan proses pembelajaran tatap muka bagi siswa SD dan SMP telah memasuki tahap persiapan. Namun waktu mulainya belum ditentukan.
"Kalau persiapan mulai ada, karena memang tidak mungkin siswa sekolah lewat daring (dalam jaringan atau online) terus. Bagaimana pun, kita harus memperhatikan pendidikan mereka ke depan," katanya.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tetap Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Dewi menjelaskan pihaknya kini masih menunggu regulasi pemerintah daerah terkait pembelajaran tatap muka.
Menurutnya, pembelajaran memang memerlukan tatap muka antara murid dan guru, namun tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan peserta didik.
"Protokol kesehatan harus betul-betul dijaga saat pembelajaran tatap muka, seperti penggunaan masker, pengaturan jarak, batas maksimal siswa dalam tiap kelas, dan pembatasan waktu pembelajaran. Agar saat pembelajaran tatap muka diterapkan tidak menimbulkan klaster baru," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi membenarkan akan dimulainya pembelajaran tatap muka bagi siswa SD dan SMP.
Untuk SMA dan SMK, menurut Fathur, jadi kewenangan Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jatim.
"Rencana pembelajaran tatap muka sudah kami koordinasikan dengan para kepala sekolah. Semoga akhir bulan ini sudah bisa ditentukan kepastian dimulainya ," ujarnya.
Meski demikian, Fathur menyebutkan pemberlakuan pembelajaran tatap muka hanya untuk sekolah yang wilayah kecamatannya bukan zona merah Covid-19 atau termasuk zona hijau dan kuning sesuai keputusan empat menteri.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Belajar Tatap Muka di Jatim Dievaluasi Bulan Depan
Jumlah siswa di tiap sesi atau kelas juga akan dibatasi atau dikurangi dari sebelumnya. Sehingga satu kelas bisa dibagi dua sesi atau kelompok belajar untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Pemkab Probolinggo sebenarnya sudah akan menerapkan simulasi pembelajaran tatap muka. Namun rencana itu dibatalkan karena meningkatnya kasus positif Covid-19 khususnya yang menimpa anak-anak.
Bahkan saat itu sempat dilakukan jajak pendapat dengan membagikan angket ke wali murid dan hasilnya sebagian besar wali murid belum menyetujui pembelajaran tatap muka.
Hingga Selasa, 13 Oktober 2020, jumlah sebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mencapai 1.151 orang terkonfirmasi positif dengan rincian 107 pasien dirawat, 984 pasien sembuh, dan 60 pasien meninggal dunia.
