Selasa, 11 April 2023 13:22 UTC
Penghargaan. Penghargaan Diterima Wabup Probolinggo, Timbul Prihanjoko. Foto : Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, memberikan penghargaan kepada Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo, Timbul Prihanjoko, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Selasa 11 April 2023.
Penghargaan diberikan, karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dinilai telah peduli terhadap keselamatan rakyatnya, terutama dalam pembangunan palang pintu pada perlintasan sebidang kereta api.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan, penghargaan yang berhasil diperoleh dari Forkopimda Jawa Timur itu, merupakan kepedulian Wakil Bupati Probolinggo dalam ikhtiarnya mengoptimalkan keselamatan transportasi di perlintasan sebidang.
“Upaya ini diawali tahun 2021, dengan membangun satu pos perlintasan kereta api di Desa Kerpangan Kecamatan Leces. Sebenarnya kami telah menganggarkan 3 pada tahun 2021, namun kenyataannya perijinannya baru selesai bulan Maret 2022. Akhirnya kami kena refocusing sehingga tinggal satu,” katanya.
Taufik menjelaskan, Pemkab Probolinggo melalui Dishub juga mendapatkan penghargaan Railways Safety Award, di Padang dari Kementerian Perhubungan RI.
“Kami dianggap serius menangani transportasi keselamatan masyarakat, di perlintasan sebidang. Selain pembangunan pos, kami juga memasang rambu-rambu, tuturnya.
Taufik menyampaikan, tahun ini Dishub menganggarkan satu lagi palang pintu perlintasan sebidang, yang akan dilakukan pada bulan Nopember 2023.
“Kamijuga memasang banner jadwal kereta api melintas, di beberapa titik perlintasan kereta api,” terangnya.
Taufik menjelaskan, Kabupaten Probolinggo memiliki 47 titik persimpangan perlintasan kereta api. Hal ini memang cukup berat, karena Kabupaten Probolinggo sebagai daerah transit dan daerah persimpangan.
“Kita upayakan terus walaupun keterbatasan anggaran. Untuk itu saya betul-betul mengharapkan kerjasama tidak hanya di Dishub saja, tetapi semua stakeholder mulai dari pemerintah desa hingga kecamatan yang memiliki perlintasan kereta api, untuk ikut berpartisipasi,” tegasnya.
Selain itu terang Taufik, diperlukan kesadaran dari masyarakat. Sebab angka kecelakaan cukup tinggi dan banyak yang meninggal, karena tidak mematuhi rambu-rambu.