Senin, 23 August 2021 08:00 UTC
SANTUNAN YATIM. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (baju putih) saat pemberian santunan anak yatim dari Korpri di Pendapa Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Jumat, 20 Agustus 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pemkab Mojokerto masih belum memiliki data jumlah anak-anak yang orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto sebagai instansi yang berkepentingan dalam hal ini masih belum tuntas melakukan pendataan.
"Masih proses pendataan karena data dari Dinkes kita kirimkan ke camat. Agar memberitahukan ke kades sesuai dengan wilayah masing-masing untuk diverifikasi," kata Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Mojokerto Ahmad Zainul Hasan, Senin, 22 Agustus 2021.
Zainul menjelaskan pihaknya menindaklanjuti surat edaran Kemensos Nomor S-236/MS/C/HK terkait pengumpulan data anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 termasuk di Kabupaten Mojokerto.
Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan dan 304 desa. "Kita memang menindaklanjuti arahan dari Kemensos yang punya kegiatan, rencananya akan diikuti sama provinsi. Data memang belum masuk ke kita, masih proses dan untuk data induk korban meninggal karena Covid acuan kita dari Dinkes," Zainul membeberkan.
BACA JUGA: Ratusan Anak di Situbondo Yatim akibat Covid-19, akan Diberi Bantuan
Zainul menampik jika data jumlah anak yatim atau piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tidak jelas. "Ya, jelas kalau di tanya tentang data anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena Covid, tapi kalau data korban Covid, Dinkes jelas paham," ujar Zainul.
Menurutnta, persyaratan calon penerima bantuan yaitu anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dan dibuktikan dengan surat keterangan meninggal akibat Covid-19 dari instansi terkait.
"Untuk bantuannya nanti ada tim sendiri dari Kemensos yang turun karena setiap anak kebutuhannya beda-beda, kita dimintai tolong sama Kemensos karena ada program tersebut," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Langit Kresna Janitra saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan Dinkes tak memiliki datanya. "Enggak ada datanya," ujarnya.
Kondisi ini berbeda dengan Pemkot Mojokerto yang sudah mendata data anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19. Hingga kini Pemkot Mojokerto mencatat jumlah anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 sebanyak 99 anak.
Hal ini disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat pemberian santunan doa munajat dan santunan anak yatim dari Korpri di Pendapa Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Jumat, 20 Agustus 2021.
"Pemkot mencatat ada 99 anak. Mereka yang masih berusia sekolah akan diberi bantuan beasiswa sampai jenjang perguruan tinggi," Ning Ita membeberkan.
Pihaknya juga berupaya untuk mencarikan orang tua asuh agar bisa menggantikan peran kedua orang tua mereka semasa hidup.
Ning Ita menambahkan memastikan akan terus memperbarui data anak yatim dan piatu melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Disnsos P3A).
BACA JUGA: Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Gresik Dibantu Dukungan Psychosocial
Dengan demikian, seluruh buah hati yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19 akan terjamin kebutuhannya. "Kalau memang dibutuhkan, kita juga bisa langsung menghubungi Dinas Sosial P3A untuk memberi pendampingan melalui tenaga psikologi," ujarnya.
Ning Ita memastikan akan memenuhi hak pendidikan bagi anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Selain menjamin beasiswa sampai perguruan tinggi, Pemkot Mojokerto juga menjamin akan merawat dan memberi kasih sayang kepada mereka lewat orang tua asuh.
Ning Ita menuturkan, anak yatim tidak hanya sebatas membutuhkan dukungan moral dan spiritual tetapi juga perlu uluran tangan berupa bantuan materi agar mereka tetap termotivasi mewujudkan cita-citanya.
"Karena itu saya mengajak seluruh ASN se-Kota Mojokerto untuk berbagi kasih," katanya.
Pemkot Mojokerto akan memberikan pendampingan dan membantu anak yatim dari berbagai program bantuan yang bersumber dari APBD maupun sukarelawan untuk mendukung kebutuhan mereka.