Selasa, 29 November 2022 05:00 UTC
Bupati Gresik didampingi Kadishub Gresik, Tarso Sagito disela-sela penyaluran Bansos kepada pelaku transportasi. Foto/Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyerahkan langsung Bantuan Sosial (Bansos) dan Subsisi BBM (Bahan Bakar Mesin) kepada pelaku bidang transportasi di Kabupaten Gresik.
Bupati Gus Yani menyebutkan pemberian subsidi ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Daerah Gresik kepada insan transportasi yang berdomisili Kabupaten Gresik.
"Tidak bisa dihindari apa yang diputuskan pemerintah pusat. BBM naik kita terima dan jalankan, tetapi kita usahakan stimulus dan bantuan yang kita berikan untuk menjadi penyeimbang," terang Gus Yani, Selasa 29 November 2022.
Bentuk bantuan ini beragam, selain Bansos kepada 511 orang ojek dengan besaran Rp.300 ribu per orang, Pemkab Gresik lewat Dinas Perhubungan juga memberikan voucher BBM kepada sopir Angkot/Angdes.
Baca Juga: DPRD Gresik Gencar Sosialisasikan Perda Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Nilai voucher pembelian BBM nya Rp.500 ribu yang diberikan kepada 314 unit Angkot (Angkutan Kota) dan juga Angdes (Angkutan Desa), penyerahan Bansos dilakukan di Kantor Dishub Gresik.
Pemkab Gresik juga memberikan subsidi tiket penyeberangan kapal Gresik-Bawean, dengan pagu sebanyak 26.668 orang, setiap orang mendapat subsidi tiket Rp.25 ribu dengan jangka waktu tiga bulan.
Edy Yunianto 58 tahun, salah satu sopir Angkot (lyn Giri) menyebut, bantuan sangat bermanfaat di tengah kenaikan harga BBM dan sepinya penumpang ditengah persaingan teknologi aplikasi transportasi.
"Saat ini penumpang sangat sepi, kami hanya bergantung pada penumpang bis pariwisata yang ingin berziarah ke Makam Giri," ungkap Edy yang tengah antri mengambil Bansos bersama ratusan sopir.
Baca Juga: Pemkab Gresik Komitmen Kejar Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024
Edy yang sudah bekerja sebagai sopir sejak pertengahan tahun 90-an ini bercerita, dirinya saat ini harus bertahan ditengah kondisi yang sudah banyak berubah, terlebih tinginya persaingan.
"Dulu sempat ramai, sekarang apalagi ditambah pandemi kemarin, penghasilan merosot tajam. Saat ini rata-rata mendapat Rp.50 ribu perhari saja sudah bagus, itupun tidak menentu," jelasnya.
Karenanya, dirinya bersama rekan-rekan sopir Angkot merasa sangat terbantu dengan subsidi BBM yang diberikan oleh Pemda Gresik lewat Dinas Perhubungan Gresik yang digelar selama tiga hari.