Logo

Pemkab Banyuwangi Bagikan 500 Nasi Bungkus pada Sopir Truk Terjebak Macet Menuju Pelabuhan Ketapang

Reporter:,Editor:

Senin, 04 August 2025 03:00 UTC

Pemkab Banyuwangi Bagikan 500 Nasi Bungkus pada Sopir Truk Terjebak Macet Menuju Pelabuhan Ketapang

Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyuwangi membagikan nasi bungkus kepada sopir truk yang terjebak macet di Pelabuhan Ketapang, Senin, 4 Agustus 2025. Foto: Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Akses menuju Pelabuhan Ketapang beberapa kali mengalami kemacetan. Untuk membantu mengurai kemacetan, Pemkab dan Polresta Banyuwangi bersama-sama mendirikan empat posko gabungan dan menyiagakan petugas yang disebar di beberapa titik. 

Pemkab juga membagikan makan untuk para sopir yang harus mengantre lama di Pelabuhan Ketapang

Sebelumnya, kemacetan di Pelabuhan Ketapang disebabkan karena jumlah kapal jenis LCT (Landing Craft Tank) terbatas karena harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan. 

Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kemacetan juga dikarenakan faktor cuaca yang membuat Pelabuhan Ketapang diterapkan sistem buka tutup, sehingga kembali menghambat operasional

BACA: Urai Antrean Truk Jawa-Bali, Pemkab Banyuwangi Ajukan Penambahan Kapal di Pelabuhan Ketapang

Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan. 

"Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali," kata Ipuk, Senin, 4 Agustus 2025.

Pemkab Banyuwangi juga membagikan makan terutama bagi sopir truk tronton yang harus menunggu lama di Pelabuhan Ketapang saat menunggu antrean masuk kapal. 

Pemkab Banyuwangi kembali membagikan 500 nasi bungkus yang dibagikan petugas dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Sebelumnya Pemkab juga telah beberapa kali membagikan makan kepada para sopir. 

Pembagian makan ini karena para sopir mengeluhkan susah mencari warung makan di kawasan kantong parkir dermaga Bulusan. Ini akan terus dilanjutkan dalam 4 hingga 5 hari ke depan, sambil melihat kondisi di lapangan. 

BACA: Jumlah Kapal Penyeberangan Jawa-Bali Berkurang, Antrean Truk Capai 28 Kilometer

Menurut Putu, sopir truk yang  hendak mengirim semen ke Bali, antrean ini berdampak terhadap biaya operasional yang dia keluarkan. “Harusnya bisa diberikan ke istri, habis untuk biaya makan di sini. Tapi barusan dapat nasi bungkus, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya,” kata Putu.

Ipuk mengungkapkan kemacetan yang terjadi di jalur menuju Pelabuhan Ketapang memberikan dampak sosial ekonomi bagi Banyuwangi. Demikian juga di sektor pariwisata dan agenda resmi daerah. Tidak hanya masyarakat, namun tamu maupun wisatawan mengeluh perjalanan yang terlambat. 

Menurut Ipuk, Pemkab juga terus berkomunikasi intensif dari hulu ke hilir pada pihak terkait agar dampaknya bisa segera diatasi. 

“Kami juga terus melakukan komunikasi kepada pihak terkait untuk bisa segera menyelesaikan masalah ini. Kami juga berterima kepada Forkopimda Banyuwangi, TNI, Polri, dan semua pihak yang telah bekerja keras berusaha mengatasi masalah ini. Semoga bisa segera terselesaikan,” kata Ipuk.