Rabu, 19 December 2018 04:22 UTC
Kondisi Jalan Raya Gubeng kini ditutup dan disterilkan untuk pemeriksaan. Foto: Nani Mashita.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah belum bisa memastikan penyebab amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya. Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melakukan pemeriksaan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahui penyebabnya.
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Kontruksi Jatim di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Tri indiyanto mengatakan ingin melihat aspek-aspek secara umum konstruksinya.
“Kami belum mengetahui apa penyebabnya, tapi kalau sekilas melihat konstruksinya mungkin belum menghitung adanya tekanan air yang tinggi di lokasi proyek,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu 19 Desember 2018.
Tri mengatakan proses proyek pembangunan dengan menggali cukup dalam, memang rawan longsor. Apalagi di musim hujan dan kondisi tanahnya penuh dengan air.
Meski begitu, dia melihat sudah ada upaya dari pihak kontraktor untuk mencoba menyelesaikannya. Yaitu dengan memasang turap-turap di sekeliling lokasi konstruksi.
“Sekali lagi belum bisa berkomentar, karena kami juga belum tahu desain turapnya bagaimana, termasuk kekuatan menahan tekanan air,” katanya.
Lebih lanjut, dia mendapat laporan jika Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Pemkot Surabaya sudah melakukan antisipasi agar air tidak membuat kondisi semakin jenuh. “Kalau hujan akan dipompa, kalau Nanti airnya hujan deras akan dipompa ke sungai,” katanya.
Sementara itu, lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya sudah disterilkan dari masyarakat hingga radius 100 meter. Masyarakat hanya bisa melihat dari kejauhan atau di depan separator yang dipasang di sebelah timur RS Siloam.
Puluhan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Linmas Kota Surabaya mencoba menghalau masyarakat yang penasaran ingin masuk ke lokasi. Adapun pihak kepolisian mengarahkan masyarakat untuk tidak membawa kendaraannya menuju ke lokasi dengan pengeras suara.
Di dekat lokasi kejadian sejumlah kendaraan dari Dinas Kebakaran Kota Surabaya berjaga, serta helikopter kepolisian juga ikut memantau dari udara.