Logo

Pembunuhan di Madiun Diduga Karena Faktor Asmara

Reporter:

Senin, 06 June 2022 23:40 UTC

Pembunuhan di Madiun Diduga Karena Faktor Asmara

Ilustrasi pembunuhan.Dok/Jatimnet

JATIMNET.COM, Madiun – Dugaan pembunuhan dengan korban Aris Budianto, warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun belum terungkap. Petugas Satreskrim Polres Madiun Kota masih melakukan penyelidikan.

“Hasil penyelidikan sementara, kasus ini diduga karena motif asmara,” kata Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono, Senin sore, 6 Juni 2022. Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang motif asmara yang dimaksud.

Kapolres lantas menyampaikan upaya yang dilakukan polisi untuk mengungkap kasus ini. Petugas buru sergap (buser) diperintah melakukan pengejaran terhadap orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

BACA JUGA : Hasil Autopsi Pastikan Korban Dugaan Pembunuhan di Madiun Dibacok

Upaya penangkapan itu dijalankan hingga ke luar kota. Namun, Suryono tidak mengatakan lokasi pengejaran dengan alasan menghindari kembali kaburnya orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

“Nanti saja. Semoga kasus ini segera terungkap. Untuk nama (orang yang diduga sebagai pelaku) sudah ada,” ujar kapolres.

Dalam menangani kasus ini, menurut dia, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Salah satunya, tetangga yang kali pertama menemukan jenazah korban. Selain itu, rekaman dari kamera pengintai yang terpasang di sekitar lokasi juga dijadikan petunjuk untuk mengungkap kasus ini.

Petunjuk lain adalah hasil autopsi tubuh korban oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri yang didatangkan ke Madiun. Adapun hasilnya ditemukan luka sayatan di bagian lengan, telapak tangan kanan korban dan di leher. 

BACA JUGA : Diduga Dibunuh,  Pria di Madiun ini Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Dari petunjuk itu, polisi menduga korban yang baru saja pensiun sebagai karyawan RRI Madiun itu tewas karena sabetan benda tajam. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, korban disinyalir sempat melakukan perlawanan. Hal ini diketahui dari sayatan pada lengan dan telapak tangan korban.

Diberitakan sebelumnya, jenazah korban ditemukan tergeletak dan bersimbah darah. Kala itu, korban diketahui hendak pergi ke masjid untuk menjalankan salat subuh berjamaah. Salah satu hal yang memperkuat dugaan itu karena korban mengenakan sarung.