Kamis, 02 June 2022 23:00 UTC
AUTOPSI. Suasana Kamar Jenazah di RSUD dr Soedono Kota Madiun oleh dokter forensik RS Bhayangkara, Kediri, Kamis, 2 Juni 2022. Foto. Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Penyidik Satreskrim Polres Madiun Kota memastikan penyebab kematian Aris Budianto (58) yang jenazahnya ditemukan bersimbah darah karena bacokan atau sayatan senjata tajam.
Hal itu berdasarkan hasil autopsi oleh dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri. Pemeriksaan tubuh korban dugaan pembunuhan itu dijalankan di RSUD dr Soedono, Kota Madiun, Kamis, 2 Juni 2022. Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Tatar Hernawan mengatakan luka sayatan terdapat pada telapak tangan kanan, lengan bawah lengan atas, dan di leher.
“Berdasarkan hasil autopsi, duugaan penyebab kematian korban karena putusnya urat yang ada di leher," kata dia.
BACA JUGA : Diduga Dibunuh, Pria di Madiun ini Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Menurut Kasatreskrim, dari posisi dan kondisi luka sayatan pada tubuh warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun dimungkinkan bahwa korban sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Diperkirakan, pensiunan pegawai RRI Madiun ini sempat menangkis sabetan senjata tajam yang mengarah pada dirinya."Kemungkinan juga memegang senjata (bagian yang tajam) dari pelaku," ucap Tatar kepada wartawan.
Kasatreskrim menyatakan, dugaan pembunuhan terhadap korban semakin menguat. Oleh karena itu, upaya penyelidikan masih terus dilakukan. Selain memintai keterangan sejumlah saksi, rekaman kamera pengintai di sekitar lokasi ditemukannya jenazah Aris akan dijadikan petunjuk lebih lanjut.
“Ada dua CCTV di sekitar lokasi kejadian akan kami selidiki lebih dalam. Termasuk apakah korban diintai sebelumnya oleh pelaku,” ujar dia.
BACA JUGA : Penganiaya Juragan Kompresor di Probolinggo Dibekuk di NTB
Adapun lokasi ditemukannya jenazah Aris Budianto di sebuah gang yang berjarak sekitar 300 meter dari kediamannya. Tubuh korban ditemukan warga dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah sekitar pukul 04.30, Kamis.
“Kejadianya sekitar waktu subuh. Warga yang pulang dari masjid melihat pertama kali dan semoga kasus ini segera terungkap” ucap Tatar.