Logo

Pembangunan Tanggul Penanganan Banjir Langganan Kali Lamong Gresik Mulai Dikerjakan

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 August 2020 09:00 UTC

Pembangunan Tanggul Penanganan Banjir Langganan Kali Lamong Gresik Mulai Dikerjakan

KALI LAMONG. Bupati dan anggota Forkopimda Gresik melakukan penombolan sirine sebagai simbolis Groudbreaking. Foto: Agus.

JATIMNET.COM, Gresik - Upaya pengendalian banjir Kali Lamong di Desa Jono Kecamatan Cerme, dilaksanakan groudbreaking menandai dimulainya pembangunan tanggul. Secara simbolis proyek pengerjaan groudbreaking dilakukan langsung Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Selasa 25 Agustus 2020.

Selain Bupati serta jajaran Pejabat Pemkab Gresik, pelaksanaan groundbreaking di desa Jono tersebut juga dihadiri oleh para anggota Forkopimda Gresik, Dyah Wahyu Irmawati Ketua Bakorwil II Bojonegoro, Isdianto perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) serta sejumlah Muspika setempat.

“Semoga bantuan pembangunan tanggul ini dapat memberikan manfaat mengurangi bencana banjir di desa ini. Kami kira ini hanya sebagai bantuan pemanasan awal yang nantinya akan di ikuti dengan bantuan pembangunan yang lebih besar," kata Sambari berharap.

Menurut Bupati Sambari, keberadaan Desa Jono Cerme Gresik ini  memang desa yang rawan banjir akibat luapan kali lamong, pada tahun 2019 lalu desa Jono ini termasuk salah satu desa yang mengalami kebanjiran akibat jebolnya tanggul kali lamong.

BACA JUGA: Proyek Tanggul Sungai Kali Lamong di Surabaya Kembali Dikerjakan

Terkait program normalisasi Kali Lamong untuk pencegahan banjir, Bupati menyatakan bahwa sampai saat ini pemkab Gresik telah menyelesaikan study Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) tahap I, diharapan sampai akhir 2020 ini, study larap telah selesai.

Diketahui total panjang Kali Lamong 103 kolometer, yang melintasi wilayah Gresik 58 kilometer. Kali Lamong melintasi beberapa Wilayah Kecamatan di Gresik yaitu mulai dari Kecamatan Balongpanggang, Menganti, Kedamean, Benjeng, Cerme, Kebomas.

Lebih jauh Bupati menandaskan,  pihaknya telah mempersiapkan anggaran untuk pembebasan tanah sebesar Rp. 150 miliar, serta berharap agar hasil study larap ini sesuai perkiraan yang sudah dibuat yaitu untuk pembebasan tanah sekitar 149 hektar.  

“Saya berharap Bupati pengganti saya nanti dapat melaksanakan proyek normalisasi kali lamong tersebut. Kami sudah melaksanakan pembebasan tanahnya, pihak BBWS segera melaksanakan pekerjaan fisiknya. Segala tehnis pengerjaannya saya serahkan ke BBWS,” tandas Bupati.

BACA JUGA: Komisi III DPRD Gresik Pastikan Penanganan Normalisasi Kali Lamong Ada Progres

Pada kesempatan yang sama, Isdianto perwakilan dari BBWS mengakui, selama ini pihaknya banyak dibantu Pemkab Gresik, beberapa bantuan yang telah dilaksanakan di Gresik yaitu pembangunan lumbung air di desa Sukodono, Panceng Gresik.

Dia juga menyebut beberapa pembangunan lain yaitu, pembangunan Bendung Gerak Sembayat (BGS), dan study revitalisasi waduk Bunder. "Kami berharap, warga masyarakat mau bekerjasama membantu kami dengan merelakan tanahnya untuk diganti rugi yang sewajarnya. Semuanya untuk kepentingan bersama," pungkasnya.

Sebagai catatan, banjir yang diakibatkan luapan air Kali Lamong menjadi langganan desa tersebut bahkan puluhan desa di tiga kecamatan, seperti Benjeng, Balungpanggang dan kecamatan Cerme, harapannya tanggul diatas bisa menekan luapan air jika musim penghujan tiba.