Logo

Pembangunan RS Lapangan Covid-19 di RS Paru Dungus Madiun Dipercepat

Pekerja Lembur Siang dan Malam, Ditarget Rampung 25 Januari
Reporter:,Editor:

Sabtu, 09 January 2021 12:20 UTC

Pembangunan RS Lapangan Covid-19 di RS Paru Dungus Madiun Dipercepat

DIKEBUT. Sejumlah pekerja sedang mengerjakan proyek pembangunan RS Lapangan Covid-19 di kawasan RS Paru Dungus, Kabupaten Madiun, Sabtu, 9 Januari 2021. Foto: Nd.Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menambah fasilitas Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19. Salah satunya di wilayah Kabupaten Madiun. Proyek pembangunannya tengah berlangsung di kawasan Rumah Sakit (RS) Paru Dungus milik Pemprov Jatim di Desa Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Sekitar 200 pekerja terlibat dalam proyek yang sumber dananya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jawa Timur itu. Mereka mengebut pekerjaan dengan bekerja siang dan malam untuk mengejar tenggat waktu yang jatuh pada 25 Januari 2021.

BACA JUGA: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Sudah Bertambah, BOR Masih 70 Persen

“Pada hari itu rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur,” kata Kasi Upaya Kesehatan Masyarakat Penelitan dan Pengembangan (UKM Litbang) Rumah Sakit Paru Dungus, Muhidin, Sabtu, 9 Januari 2021.

Nantinya, fasilitas kesehatan yang dibangun di lahan bekas sanatorium Rumah Sakit Paru Dungus itu dapat menampung 140 pasien. Mereka bakal menempati sejumlah ruangan yang dibuat terpisah. “Pembangunannya renovasi secara besar-besaran,” ujar Muhidin.

BACA JUGA: Abai Prokes, Ratusan Pedagang Pasar di Madiun Reaktif Covid-19

Meski bangunan dibuat terpisah, para pasien tetap dapat melakukan aktivitas. Rumah sakit lapangan itu sengaja didesain untuk dapat meningkatkan daya imunitas pasien. Salah satunya dengan banyaknya pepohonan yang menambah kesejukan udara.

Dengan suasana alam pegunungan seperti itu diharapkan dapat mempercepat upaya penyembuhan pasien yang diprioritaskan bagi warga di wilayah eks-Karesidenan Madiun. “Rumah sakit ini didirikan karena melihat kasus Covid-19 di eks-Karesidenan Madiun semakin banyak,” ujar dia.