Kamis, 26 September 2019 01:57 UTC
MASALEMBU: Perwakilan Masalembu mendatangi Kantor ESDM Jawa Timur, Rabu 25 September 2019. Foto: Bayu.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal dengan baterai di wilayah kepulauan Masalembu dan wilayah kepulauan sekitar Pulau Madura, akan dimulai 2020.
Ini merupakan hasil pertemuan perwakilan Masyarakat Masalembu, Kecamatan Sumenep dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur (ESDM Jatim) terkait rencana perluasan aliran listrik 24 jam di wilayah kepulauan Masalembu yang direncanakan selesai tahun 2021.
Perwakilan Asosiasi Masyarakat Masalembu, Ahmad Jauhari mengatakan terdapat lima kesepakatan dalam dialog yang diselenggarakan bersama Kepala Dinas ESDM Jawa Timur, Setiajit dan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).
BACA JUGA: Warga Masalembu Mengadu Soal Listrik ke DPRD Jatim
“Tadi disebut pertimbangan potensi energi matahari di Pulau Masalembu, prinsipnya apapun kami dukung agar kami merasakan listrik selama 24 jam yang belum pernah terjadi,” tegas Jauhari.
Untuk mendukung rencana tersebut, pihaknya mengatakan akan membantu proses survei yang akan dilakukan oleh pihak PLN.
“Pertama PLN berjani akan melaksanakan survei ke Pulau Masalembu, sebagai bahan perencanaan pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur ketenagalistrikan,” ungkap Ahmad Jauhari dihubungi Jatimnet.com, Rabu 25 September 2019.
“Asosiasi Masyarakat Masalembu akan memfasilitasi dan membantu proses survei, sosialisasi, pengadaan lahan, perijinan dan konstruksi/pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) oleh PT. PLN,” tambahnya.
BACA JUGA: Masyarakat Masalembu Minta Terlayani Listrik 24 Jam
Sebelumnya warga kepulauan Masalembu mendatangi gedung DPRD Jawa Timur, Senin 23 September 2019 untuk menyampaikan aspirasi masalah listrik yang hanya teraliri selama enam jam di wilayah utara Pulau Madura itu.
“Kami hanya merasakan listrik terbatas selama ini, akibatnya sejumlah pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan sedikit terganggu,” tutupnya.