Sabtu, 24 November 2018 12:52 UTC
PR and Principal Representative of Ultimo Hombre Risti Brophy (tengah) diapit CEO Supreme League Delwyn Sukamto (kiri) dan CEO of The People Rachel Octavia. FOTO: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Perkembangan dunia game online sudah semakin pesat. Tidak hanya sebagai permainan adu ketangkasan saja, melainkan telah merambah ke dunia profesional.
PR and Principal Representative of Ultimo Hombre Risti Brophy mengatakan bahwa game sebagai olahraga atau e-sport sudah semakin banyak peminatnya. Apalagi pada gelaran Asian Games Agustus 2018 lalu, e-sport telah masuk demonstrasi. Dengan kata lain menjadi gamers profesional bisa mendatangkan uang.
“Sangat luar biasa perkembangan e-sport di Indonesia. Dan sebenarnya sudah sejak dulu banyak talenta gamers andal di tanah air, tetapi teknologinya yang belum mumpuni,” ujar Risti disela acara kompetisi Axis Pyramid League yang berlangsung Surabaya Convention Center, Sabtu 24 November 2018.
Menurut data yang diungkapkan Risti, hingga 2016 terdapat 80 juta komunitas game di Indonesia. Meski sebatas komunitas dan belum dikatakan professional, tetapi besarnya peminat game di Indonesia ini mengambarkan begitu banyak talenta yang bermunculan.
Lantas apa keuntungan setelah menjadi pemain professional? Risti menyebutkan, sebenarnya banyak yang bisa dihasilkan dengan menjadi pemain profesional. Selain jumlah hadiah ratusan juta rupiah bagi para juara, mereka dapat menggaet sponsor untuk membiayai setiap kali berkompetisi.
“Tapi tidak hanya terbatas menjadi pemain profesional. Keuntungan juga dapat diraih dengan penyelenggaraan kompetisi game seperti saat ini. Belum lagi nanti kalau diminta menjadi juri. Jadi jangan takut main game, karena bisa jadi atlet,” bebernya.
Sementara itu, CEO Supreme League Delwyn Sukamto mengatakan, ada banyak macam keuntungan menjadi pemain game profesional. Selain berkompetisi memperebutkan hadiah ratusan juta, juga dapat bekerja disektor lain semisal produksi tutorial game dan market game itu sendiri.
“Ya bisa jadi ajang cari uang. Kalau di youtube kan ada iklan dengan menaikkan rating,” kata Delwyn.
Pria yang juga pemain game profesional ini menambahkan, saat ini mobile legend masih menguasai dunia game online di Indonesia. Sedangkan untuk pasar Amerika Sertikat, Fortnite masih tervaforit.
“Di Amerika Serikat penghasilan para penggila game bisa mencapai USD 1 juta dalam sebulan. Di sana yang ramai Fortnite. Kalau di Indonesia masih mobile legend, penghasilannya saya kurang tahu. Pastinya yang nonton bisa sampai 50 ribu orang, bahkan sampai 100 ribu orang,” tandasnya.
