Sabtu, 02 November 2019 16:30 UTC
RAPAT KOORDINASI. PT Pelindo III menggelar rapat koordinasi antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, dan Pelindo III di Denpasar, 2 November 2019.
JATIMNET.COM, Surabaya - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan melakukan penataan ulang Pelabuhan Benoa Bali. Saat ini, sudah ada desain baru dari yang dirumuskan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, dan kelompok masyarakat.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyampaikan, dalam desain baru tersebut sebagian besar lahan diperuntukkan untuk hutan kota. Sedangkan sebagiannya diperuntukkan bagi kawasan pengelolaan energi, industri perikanan, dan IPAL.
“Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2023 mendatang. Konsep awal desain Dumping I dan Dumping II Pelabuhan Benoa kini berubah total,” kata Doso dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Sabtu 2 November 2019.
BACA JUGA: Pelindo III Kucurkan Rp 3 M untuk Bangun Taman Barunawati
Ia menjelaskan, nantinya Pelindo III akan membangun terminal di Dumping I dan Dumping II seluas kurang lebih 70 hektare. Dari luas tersebut, sebanyak 51 persen lahan sudah direklamasi dan akan ditanamai berbagai jenis pohon.
Doso menyampaikan 51 persen lahan tersebut meliputi 13 hektare di Dumping I dan 23 hektare di Dumping II.
“Jenis pohonnya meliputi cemara udang, jempiring, cemara laug, sawo kecik, kelapa gading, asoka dan lainnya,” kata dia.
Sedangkan sisa 49 persen lahannya akan dimanfaatkan untuk membangun dermaga perikanan, cold storage, fasilitas IPAL, dan sebagainya.
BACA JUGA: Revitalisasi Pelabuhan Benoa Diharapkan Berkontribusi Pada Kunjungan Wisata
Ia berharap dengan adanya desain baru yang disepakati bersama ini bisa meningkatkan perekonomian dan pariwisata Bali pada level yang lebih tinggi.
“Dengan kesepakatan ini kami berhasil maju selangkah dan siap merealisasikan potensi ekonomi dan pariwisata yang sangat besar,” kata dia.
Disamping itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan proses pembangunan pelabuhan ini sangat panjang.
BACA JUGA: Pelindo III Tanam Mangrove Dari Sabang Sampai Merauke
“Sampai empat kali perubahan desain hingga final. Perubahan ini saya yang mengawal langsung sehingga menampung kebutuhan dan aspirasi masyarakat Bali,” kata dia.
Ia bersyukur bahwa Pelindo III sangat kooperatif melaksanakan arahan Gubernur dan masukan masyarakat Bali. Ia juga meminta pada Pelindo III agar lapangan untuk upacara Melasti sudah rampung pada akhir Februari 2020. Sehingga dapat digunakan sebagai tempat upacara peringatan Nyepi.
Wayan Koster juga meminta Pelindo III berkoordinasi dengan para ahli lingkungan dan tanaman dari Universitas Udayana dan ahli BMKG, selain IPB Bogor yang sudah berjalan. Sehingga hutan kota tersebut nantinya sesuai dengan ekosistem kawasan tersebut.