Logo

Pegadaian Kejar Penyaluran Pinjaman di Musim Hujan

Reporter:,Editor:

Jumat, 07 December 2018 00:49 UTC

Pegadaian Kejar Penyaluran Pinjaman di Musim Hujan

Transaksi di PT Pegadaian akan diserbu petani di Bulan Desember ini yang memasuki musim tanam. FOTOL Baehaqi Al Mutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Turunnya musim hujan memberi berkah bagi PT Pegadaian. Dalam periode ini akan banyak petani yang menggadaikan emas dan traktornya untuk membeli pupuk pada musim tanam.

Diterangkan Kepala Pegadaian Kantor Cabang Surabaya Hermawan Aries Sandi bahwa Bulan Desember ini pinjaman dari petani meningkat. Terutama di beberapa daerah yang menjadi basis pertanian di Jawa Timur seperti Madura, Jember dan Madiun.

“Kami optimistis di sisa bulan ini realisasi akan tercapai. Hingga saat ini kita sudah menyalurkan outstanding loan (penyaluran pinjaman) Rp 12 triliun hingga 5 Desember dari target tahunan Rp 14 triliun,” Hermawan Aries Sandi, Kamis 6 Desember 2018.

Dijumpai di ruang kerjanya, Jalan Dinoyo Surabaya dia menerangkan jika target tersebut bisa terealisasi mengingat musim tanam di Bulan Desember ini telah sudah dimulai. Terlebih PT Pegadaian Surabaya memiliki 1,3 juta nasabah yang diharapkan bisa mendorong realisasi kinerja.

BACA JUGA: Berhasil di Aceh, Pegadaian Terapkan System Syariah di Madura

Memang dari angka 1,3 juta nasabah tersebut, yang berprofesi sebagai petani hanya 30 persen. Tetapi jumlah transaksinya cukup besar. Sebagai contoh di Madura dalam tiga hari kemarin sudah mencatatkan Rp 2,5 milliar penyaluran pinjaman.

“Kebanyakan adalah emas yang masuk ke Pegadaian kalau musim hujan seperti sekarang. Kemudian setelah hujannya selesai, ganti traktor yang masuk digadaikan,” bebernya.

Hanya saja, Hermawan belum berani memprediksi berapa taksiran peningkatan penyaluran pinjaman ke petani sepanjang Desember ini. Sebab, turunnya musim hujan tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya yang sedikit terlambat. Menurutnya tahun lalu November sudah turun, tapi tahun ini baru di penghujung tahun.

Enas dan traktor sering digunakan petani untuk meminjam biaya produksi sawah mereka. Jumlah uang yang diajukan pinjaman mencapai Rp 15-20 juta untuk dua sampai tiga bulan masa pinjaman.

Sementara untuk Surabaya dan sekitarnya, tidak terpengaruh dengan musim hujan. Pergerakan masih sama dengan bulan-bulan biasanya, dan kondisi tersebut tidak berubah meskipun menyongsong Natal dan tahun baru.

“Musim tidak pengaruh di Surabaya. Khusus wilayah Jember dan Madiun pada musim hujan seperti ini bisa menjadi trigger untuk mendorong outstanding loan. Natal dan tahun baru tidak membawa pengaruh,” tuturnya.