Logo

Pedagang Hewan Kurban Probolinggo Kehilangan Puluhan Pelanggan, Saat PPKM Darurat

Reporter:,Editor:

Minggu, 18 July 2021 04:00 UTC

Pedagang Hewan Kurban Probolinggo Kehilangan Puluhan Pelanggan, Saat PPKM Darurat

Ahmad Fauzi (40), pedagang hewan kurban asal Desa Karanganyar Kecamatan Paiton, yang membuka stand penjualan hewan kurban di tepian Jalur Pantura Paiton Probolinggo, Minggu 18 Juli 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Dampak Penerapan PPKM Darurat yang dilaksanakan  menjelang Perayaan Iduladha 1442 Hijriah atau lebaran kurban. Membuat pedagang hewan kurban kelimpungan, bahkan merugi jutaan rupiah akibat dagangan hewan kurbannya tak laku dijual.

Selain sudah keluar biaya banyak buat modal dan perawatan, pedagang menyebut, di momen lebaran kurban ini, jumlah pelanggan berkurang drastis. Seperti dialami Ahmad Fauzi (40), pedagang hewan kurban asal Desa Karanganyar Kecamatan Paiton, yang membuka stand penjualan hewan kurban di tepian Jalur Pantura Paiton Probolinggo.

Fauzi mengaku, kehilangan sekitar 30 pelanggannya di momen lebaran kurban ini. Ia menduga, dampak penerapan PPKM Darurat membuat para pelanggannya enggan berkurban di lebaran tahun ini. Pun demikian soal penjualannya, Fauzi mengatakan sangat merosot di banding lebaran kurban tahun lalu.

Jika lebaran kurban sebelumnya, ia mampu menjual sekitar 20 ekor hewan kurban sehari. "Sekarang jualannya sangat menurun, dalam sehari hanya mampu menjual 1 hingga 2 ekor hewan kurban,"ujar Fauzi, Minggu 18 Juli 2021.

Baca Juga: Penjualan Hewan Kurban Saat PPKM Darurat di Probolinggo Lesu Pembeli

Lebih lanjut, Fauzi merasa semakin terjepit, lantaran harga kulakan hewan kurban saat ini yang mengalami kenaikan. Dimana biasanya domba dihargai Rp 3 juta per ekor, kini naik menjadi Rp 4,5 ekor.

"Termasuk harga kambingnya juga, biasanya harganya Rp 4 juta, kini naik di harga Rp 5 juta, bahkan sampai ada yang dijual Rp 6 juta per ekor," tuturnya.

Atas kondisi tersebut, Fauzi berharap, di sisa dua hari jelang hari raya kurban ini, semua dagangannya bisa terjual nantinya. Itu karena, sebanyak 400 ekor stok hewan kurban miliknya yang baru terjual hanya 150 ekor.

"Jauh dibanding penjualan tahun kemarin, karena dari 600 ekor stok hewan kurban yang ada semuanya laku terjual. Bahkan sampai kurang permintaannya," Fauzi memungkasi.