Logo

PBSI Bidik Satu Gelar pada Kejuaraan Dunia

Reporter:

Rabu, 14 August 2019 12:17 UTC

PBSI Bidik Satu Gelar pada Kejuaraan Dunia

PENYUMBANG GELAR. Pasangan Marcus-Kevin menjadi tumpuan PBSI untuk menyumbang gelar dari nomor ganda putra pada kejuaraan dunia di basel, Swiss, 19-25 Agustus 2019. Foto: badmintonindonesia.org.

JATIMNET.COM, Surabaya – Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) optimistis bisa merebut satu gelar pada kejuaraan dunia atau World Championship di St Jakobshalle, Basel, Swiss pada 19-25 Agustus 2019.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti mengatakan ganda putra paling berpeluang. Namun dia mengingatkan bukan berarti sektor lain tidak memiliki peluang membawa gelar.

Ambisi itu tidak lepas dari keberhasilan menciptakan all Indonesian final pada Indonesia dan Jepang Terbuka 2019. Di mana dua ganda putra terbaik Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan bentrok di final.

BACA JUGA: Kembali Minions Kalahkan The Daddies

“Targetnya satu gelar dulu. Bisa dari sektor mana saja. Tapi peluang paling besar adalah ganda putra. Itu tercermin pada hasil Indonesia dan Jepang Terbuka,” kata Susy Susanti, dikutip dari Badmintonindonesia.org, Selasa 13 Agustus 2019.

Tetapi pada Jepang Terbuka, lanjut Susy, terdapat ganda campuran dan tunggal putra yang juga melaju ke final. Hasil tersebut menunjukkan nomor ganda campuran dan tunggal putra cukup stabil prestasinya. Terlebih Indonesia tengah menatap Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Selain itu, sektor ganda putri yang diturunkan diharapkan bisa tampil maksimal. Tak cuma sekadar berpartisipasi, tapi juga mampu membuktikan dengan prestasi.

BACA JUGA: Ahsan-Hendra Tak Risau Kalah dari Minions

“Sektor putri kami harapkan ada peningkatan dari sebelumnya. Ganda putri kami harapkan bukan pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saja. Pemain lain kami harapkan bisa memberikan kejutan dan prestasi,” lanjut peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Salah satu pasangan yang diharapkan adalah pasangan Della Destiara Haris-Rizki Amelia Pradipta. Keduanya diharapkan bisa menjadi back up bagi Greysia-Apriyani selama kejuaraan dunia. “Minimal Greysia-Apriyani bisa melaju hingga semifinal,” tegas Susy.

Khusus untuk pasangan Della-Rizki, apabila gagal bersinar, keduanya didegradasikan atau tidak disertakan mengikuti Olimpiade Tokyo.