Minggu, 28 July 2019 10:57 UTC
PASANGAN JUARA. Dua ganda putra terbaik Indonesia berpose dalam penyerahan gelar Jepang Terbuka, Minggu 28 Juli 2019. Foto: Badmintonindonesia.org.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pasangan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan tidak risau meski kalah beruntun dari ganda putra terbaik dunia, Marcus Gideon Fernaldi dan Kevin Sanjaya Sukamuljo di dua turnamen berbeda.
Sebab ganda putra peringkat empat dunia itu dua kali kalah beruntun di turnamen berbeda. Sebelumnya Ahsan/ Hendra kalah Indonesia Terbuka pekan lalu 21 Juli 2019, sepekan kemudian dibekuk dua gim langsung dalam Jepang Terbuka, 28 Juli 2019.
“Tetap disyukuri, meski kami jadi runner-up lagi,” kata Ahsan seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Minggu 28 Juli 2019.
Padahal dia mengaku punya peluang untuk memaksa rubber game. Salah satunya ketika pasangan berjuluk The Daddies ini sempat memimpin poin 20 di gim kedua. Sayangnya di akhir gim, Marcus-Kevin justru bisa mengambil inisiatif untuk mendulang poin.
BACA JUGA: Kembali Minions Kalahkan The Daddies
Sebetulnya Hendra-Ahsan memiliki ambisi untuk melakukan revans sekaligus merebut gelar juara. Ambisi tersebut disampaikan Ahsan lantaran empat pertemuan terakhir selalu berakhir kekalahan.
“Kalah lagi dari Marcus-Kevin, ya nggak apa-apa. Kami akan mencari solusi bagaimana bisa mengalahkan mereka. Sebetulnya mereka unggul dari segi kecepatan,” Hendra menambahkan.
Bagi Marcus-Kevin, telah merebut gelar Jepang Terbuka 2019 untuk ketiga kalinya. Tahun lalu Marcus/ Kevin mengalahkan ganda putra Cina, Li Junhui-Liu Yuchen, 21-11 dan 21-13. Sedangkan tahun 2017, gelar didapat setelah mengalahkan ganda tuan rumah, Takuto Inoue-Yuki Kaneko, 21-12 dan 21-15.
BACA JUGA: Indonesia Sumbang Satu Gelar
Hasil yang diraih minions mengulang prestasi yang diraih Indonesia dalam tiga tahun partisipasinya di Jepang Terbuka. Yakni mendapat satu gelar yang disumbang Marcus-Kevin di nomor ganda putra.
Sementara itu, Kevin mengaku senang bisa mencetak hat-trick di turnamen super 750 itu. Terlebih keduanya telah merebut gelar di kejuaraan berlevel super 1000 di Indonesia Terbuka pekan lalu.
“Tentang permainan di game kedua kami membuat banyak kesalahan, tapi kemudian bisa menguasainya. Secara keseluruhan kami bangga bisa menunjukkan penampilan terbaik,” ujar Kevin.
Adapun Marcus menilai pasangan senior tersebut telah berkembang. Dia mengaku dari dua pertemuan terakhir, final di Jepang Terbuka menjadi pertandingan paling sulit. "Hari ini jauh lebih berat dibanding pertemuan di Jakarta, hari ini mereka lebih kuat," terang Marcus.