Senin, 03 December 2018 23:45 UTC
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj meminta Duta Besar Arab Saudi Osamah Muhammad Al Shuaibi dipulangkan ke tanah airnya karena telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan Twitternya.
"Osamah melakukan pelanggaran keras diplomatik, yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said Aqil dalam jumpa persnya di kantor PBNU, Senin 3 Desember 2018 petang.
Menurut Said, lewat akun twitternya, Dubes Saudi untuk Indonesia itu memberi pujian atas kegiatan Reuni 212 yang disebutnya gerakan membela kalimat tauhid.
Kendati demikian, Said memandang Dubes Osamah melakukan kesalahan karena menyebut pihak pembakar bendera dinaungi ormas sesat.
"Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran bendera dilakukan oleh organisasi yang dimaksud dengan mengatakan jamaah 'almunharifah' yaitu organisasi sesat atau menyimpang," kata dia.
Padahal, kata dia, GP Ansor selaku organisasi sayap NU sudah memberikan sanksi kepada oknum di strukturnya yang melakukan pembakaran.
Dia mengatakan pembakaran dilakukan di luar prosedur standar. Bahkan keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut.
Atas kecerobohan Dubes Saudi itu, Ketum PBNU telah mengontak pemerintah Indonesia agar memanggil Dubes Osamah. Bahkan, dia mengatakan PBNU meminta agar Dubes dipulangkan ke Tanah Airnya sebagai bagian sanksi atas tindakannya yang gegabah.
Said menegaskan PBNU protes keras atas pernyataan Osamah. "Hal ini jelas mengganggu hubungan diolomatik RI-Arab Saudi, atas dasar ini kami menyampaikan protes keras," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menambahkan, secara substansi terdapat dua hal yang memicu PBNU protes.
Yang pertama, menurut Helmy, Osamah menyederhanakan Reuni 212 yang intinya silaturahim sebagai bela tauhid. "Ini salah kaprah," ujarnya.
Substansi kedua, dia menyebutkan dalam cuitan terdapat menyimpang yang memotori pembakaran bendera. Sementara pembakaran dilakukan oleh anggota GP Ansor sebagai struktur sayap NU. Pembakaran itu dilakukan di luar prosedur dan terhadap pelaku telah dilakukan pembinaan.
Keluarga besar NU, lanjutnya juga menyesalkan aksi pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia dengan tertera kalimat tauhid.
Atas kesalahan substansi itu, Helmy mengatakan PBNU telah mengontak Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi atas protes terhadap Dubes Saudi.
Dari proses komunikasi itu, ia mengatakan Menlu akan memanggil Dubes Osamah tetapi tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena yang bersangkutan saat ini berada di Arab Saudi. (ant)